Sukses

Dibelikan Warga Waduk Pluit Tiket Pulang Kampung, Ahok: Boleh!

Seperti warga, Ahok pun pendatang. Oleh karena itu dia heran ketika warga yang sama-sama pendatang menyuruhnya pulang kampung.

Warga Waduk Pluit patungan membeli tiket pesawat untuk Ahok agar pulang ke kampung halamannya, Bangka Belitung. Mereka tersinggung dengan pernyataan Ahok: perebut lahan negara berotak komunis.

Informasi itu sampai ke telinga Ahok melalui salah satu stafnya. Wagub DKI Jakarta ini tetap santai. Dia justru antusias mendengar tawaran tiket pesawat gratis tersebut.

"Suruh aku pulang kampung? Boleh dong! Aku sudah 7 bulan nggak pulang kampung," ujar Ahok sambil tersenyum di Balaikota, Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Sudah sejak 1984, Ahok yang kala itu tengah duduk di bangku SMA menetap di Jakarta. Seperti warga, Ahok pun pendatang. Oleh karena itu pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini heran ketika warga yang sama-sama pendatang menyuruhnya pulang kampung.

"Mereka itu enggak ngerti, saya lebih lama di Jakarta daripada mereka. Saya SMA sudah di Jakarta tahun 84. Saya dari kecil sudah ke Jakarta, sudah makan di Latuharhary, makan sate di situ," ucapnya.

"Jadi mereka itu yang baru datang, yang bikin macam-macam di Jakarta merasa orang Jakarta? Kalau mau ngomong jujur, saya ngapain ribut sama mereka? Tetangga kok. Ini kan untuk orang banyak," cetus Ahok.

Pembelian tiket untuk Ahok disampaikan warga Waduk Pluit bernama warga Wawan Darmawan. Apalagi jika Ahok masih masih mengeluarkan pernyataan kontroversial.

"Ini tiket dari warga yang patungan, buat Ahok untuk pulang ke Bangka Belitung. Kami tidak ingin dia ada di sini karena sudah bilang warga komunis," kata Wawan sambil menunjukkan fotokopi tiket pesawat di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary. (Ndy/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini