Sukses

Calon Ketua RT: Sudah Bayar Mahal, Masa Makannya Cuma Bakwan

Proses pemilihan Ketua RT di Klaster B Rusun Marunda ternyata cukup mahal. Bagi para calon Ketua RT dikenakan biaya pendaftaran Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.

Proses pemilihan Ketua RT di Klaster B Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, ternyata cukup mahal. Bagi para calon Ketua RT dikenakan biaya pendaftaran Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Padahal Klaster B Rusun Marunda mayoritas dihuni oleh warga korban banjir Pluit Penjaringan.

Seperti diungkapkan salah satu calon Ketua RT di Klaster B, di Blok 10 dikenakan Rp 700 ribu untuk mendaftar calon Ketua RT. Namun, menurut calon yang merahasiakan identitasnya itu, jumlah biaya pendaftaran berbeda-beda di tiap blok.

"Memang tiap blok macam-macam biayanya, dari Rp 300 ribu sampai ada yang Rp 1 juta," kata pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut, di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (15/5/2013).

Dijelaskan dia, alasan panitia memungut biaya penyelenggaraan pemilihan ketua RT itu salah satunya konsumsi. Namun, pria calon ketua RT itu kaget ketika pemilihan RT berlangsung karena konsumsi yang disediakan tidak sepadan.

"Masa udah bayar Rp 700 ribu tapi konsumsinya cuma air mineral 3 dus, makanannya juga cuma bakwan. Nggak sesuai dengan uang pendaftaran yang dikeluarkan, tahu gitu saya nggak ikut," kesalnya.

Begitu juga yang terjadi di Blok 3, pihak panitia ternyata memasang biaya pendaftaram hingga Rp 1 juta.

Ketua Panitia Pemilihan RT di Blok 3 Dedi (45) menjelaskan, penarikan biaya tersebut dilakukan untuk proses penyelenggaraan pemilihan Ketua RT tersebut. Karena pihaknya tidak menerima uang sedikit pun dari kelurahan.

"Untuk menyelenggarakan proses pemilihan RT memang kami butuh biaya sebesar kurang lebih Rp 2 juta. Jadi kami tarik Rp 1 juta dari 1 calon. Kalau calonnya cuma 1 orang, maka kekurangan biayanya tidak besar untuk kami talangi. Tapi kalau sampai ada uang lebihnya akan kami simpan di kas RT," jelas Dedi. (Tnt/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini