Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah telah mengoordinir massa untuk menghadang tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dugaan itu muncul setelah KPK tak dapat menyita 5 mobil yang diduga hasil pencucian uang tersangka Luthfi Hasan Ishaaq yang merupakan Presiden PKS pada Selasa 7 Maret kemarin.
"Tidak ada pengerahan massa, kita memang sedang ada acara. Biasa kantor ada acara kader," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Sedikitnya puluhan kader PKS menghambat proses penyitaan oleh KPK. Tak ayal, petugas KPK pun gagal membawa 5 mobil mewah yang terparkir di area kantor DPP PKS.
Kendati gagal membawa mobil VW Carravelle B 948 RFS, Mazda CX9 B 2 MDF, Fortuner B 544 RFS, Nissan Navara dan Mitsubishi Pajero Sport, namun tim penyidik KPK menggembosi ban mobil tersebut dan memberi garis segel KPK. (Mut)
"Tidak ada pengerahan massa, kita memang sedang ada acara. Biasa kantor ada acara kader," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Sedikitnya puluhan kader PKS menghambat proses penyitaan oleh KPK. Tak ayal, petugas KPK pun gagal membawa 5 mobil mewah yang terparkir di area kantor DPP PKS.
Kendati gagal membawa mobil VW Carravelle B 948 RFS, Mazda CX9 B 2 MDF, Fortuner B 544 RFS, Nissan Navara dan Mitsubishi Pajero Sport, namun tim penyidik KPK menggembosi ban mobil tersebut dan memberi garis segel KPK. (Mut)