Sukses

Warga Maluku Desak Demokrat Evaluasi Pencalegan Thaib Armaiyn

Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) DPD Jakarta Timur menyambangi kantor DPP Partai Demokrat.

Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) DPD Jakarta Timur menyambangi kantor DPP Partai Demokrat. Mereka hendak bertemu dengan pimpinan DPP Partai Demokrat untuk mempertimbangkan pencalonan Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Maluku Utara.

Menurut Sekretaris DPD FPMM AMA Conoras, Thaib memiliki track record yang buruk. Lantaran statusnya yang merupakan tersangka kasus korupsi Dana Tak Terduga Maluku Utara tahun 2004.

"Sementara penjelasan dalam pakta integritas yang ditanda tangani seluruh pengurus dari pusat sampai daerah, tidak memperbolehkan atau mendorong kader Demokrat yang terindikasi terlibat dalam kasus hukum," kata Conoras di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2013).

Conoras menerangkan, jika Demokrat tetap mencalonkan Thaib, maka bukan tidak mungkin citra Demokrat yang sudah jatuh menjadi kian terpuruk. Maka dari itu, Conoras meminta, agar Demokrat mencoret Thaib dari daftar caleg sementara (DCS) yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Thaib tidak layak dimajukan sebagai caleg DPR RI dari Maluku Utara," terang dia.

Ketua DPD FPMM AM Nur Ngudu menyatakan, pihaknya hanya ingin mengamankan kebijakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kami menyambut baik adanya Pakta Integritas, di mana kader Demokrat haruslah orang yang bebas dan bersih dari kasus, terutama korupsi," ujarnya.

Untuk itu, Ngudu berharap, jangan sampai DCS yang diserahkan Demokrat bertolak belakang dengan pakta integritas. Karenanya, Demokrat didesak hanya meloloskan calon-calon yang bersih dari kasus korupsi.

Berdasar informasi, sedianya, FPMM akan bertemu dengan Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarif Hasan. Namun, pertemuan itu urung terjadi, lantaran Syarif tidak berada di kantor DPP Partai Demokrat. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.