Sukses

YLKI: Kebijakan Harga BBM Ibarat Permainan Yoyo

Menurut Tulus, penerapan BBM dual price memang berhasil diterapkan di negara lain, seperti di Eropa.

Kebijakan pemerintah tentang harga BBM ganda diibaratkan bagai permainan yoyo. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai kebijakan itu akan membuat rakyat Indonesia harus terombang-ambing merasakan dampaknya.

"Prinsipnya saya lihat dalam kebijakan BBM, rakyat dipermainkan tiap saat, seperti permainan yoyo. Dampaknya terasa, ada kenaikan harga, ini efek ketidakjelasan pemerintah," kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, dalam diskusi bertema 'BBM Harga Ganda' di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).

Menurut Tulus, penerapan BBM dual price memang berhasil diterapkan di negara lain, seperti di Eropa. "Itu bisa diimplementasikan karena mentalitas masyarakat di sana (Eropa) berbeda dengan masyarakat kita," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, lanjut Tulus, kebijakan dual price harusnya tidak diberlakukan. Ia pun menganjurkan untuk menerapkan single price. "Kalau disuruh milih, saya lebih milih single price, kalau dual price akan menyulitkan konsumen," terangnya.

Tidak hanya itu, Tulus juga mengkritik pemerintah bahwa kebijakan BBM jangan dianggap remeh. "Kebijakan BBM bukan kebijakan kemarin sore," ucapnya.

Hal itu diucapkannya karena mendengar Pertamina dalam mendukung kebijakan pemerintah akan menerapkan 2 jenis SPBU. Tulus menilai strategi Pertamina itu tidak jelas. "Masa harus beli di SPBU A atau di SPBU B. Mana ada jalan sekarang yang tidak rame sepeda motor, setiap saat selalu ngaang ngeeng melulu," kelakarnya.

Sebelumnya, sinyalmen pemerintah soal kenaikan harga BBM dan penerapan dual price makin jelas. Pihak Pertamina pun mengaku siap dan mempunyai trik untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut.

"Kita sudah menetapkan SPBU mana saja yang menjual dengan harga tetap dan harga baru," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.