Ahok: Kita Ingin May Day Jadi Hari Gembira dan Kemenangan Buruh

Mengantisipasi aksi anarkis ratusan buruh pada perayaan May Day 1 Mei mendatang, Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartid menggelar pertemuan di ruang pola Gedung Balaikota, Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Dalam pertemuan itu, selain Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok hadir para buruh dari 5 wilayah di DKI Jakarta, serta para pengusaha. Ahok ingin perayaan May Day sebagai hari gembira atau kemenangan para buruh.

"Ini pertemuan mengenai Tripartit jelang rencana aksi May Day. Pertemuan ini tidak ada pencegahan, kita ingin kalau bisa para buruh pada hari may day nanti sebagai hari gembira dan kemenangan para buruh," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Ahok menjelaskan, dalam pertemuan itu sekaligus memberikan arahan agar aksi May Day mendatang lebih aman dan tertib sehingga tidak membuat macet.

"Ini kita mau ubah konsep tentang buruh tidak seperti itu kami kira semua manusia berhak dan wajib memperjuangkan hidupnya lebih baik," ujarnya.

"Bagaimana caranya tidak merugikan kita semua, jangan sampai ada yang tumpangin. Kalau buat orang kaya raya tidak masalah," imbuhnya.

Menurut dia, pemerintah tidak membatasi para buruh untuk berjuang.

"Pemerintah tidak membatasi buruh-buruh memperjuangkan, kita dorong memperjuangkan fakta. Tapi yang lebih penting kerja sama dari seluruh anggota Tripartit dan jajaran di bawah saya dorong mereka," tegas Ahok.

Dia mengatakan, jika aksi buruh terjadi anarkis akan berdampak pada buruh itu sendiri dan merugikan buruh.

"Jadi hari buruh persepsi mayarakat seperti Mei 98, kita ubah persepsi semua itu. Kalau demo kecil ya jangan bikin macetlah. Jadi, kalau mau menyampaikan aspirasi silakan saja datang," pungkas Ahok. (Frd)