Sukses

Jokowi: Dikasih Rusun Malah Minta Lahan

Dalam menyampaikan tuntutannya, warga sempat menduduki Pos Polisi Subsektor Pluit Timur dan memblokir jalan Muara Baru - Pluit.

Demo penolakan pwnggusuran warga yang tinggal di Bantaran Pluit, Jakarta Utara, makin memanas. Dalam menyampaikan tuntutannya, warga sempat menduduki Pos Polisi Subsektor Pluit Timur dan memblokir jalan Muara Baru - Pluit.

"Ada yang minta, mereka tidak mau rusun tapi mintanya lahan. Kalau mintanya yang seperti ini ya kami yang sulit. Lahan di mana? Tunjukkan sama kita," kata Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Jokowi mengakui tuntutan warga Pluit banyak dan sulit untuk dikabulkan. Padahal lahan untuk pembangunan rumah susun sudah disiapkan. Maka itu, Pemda DKI melakukan penertiban warga di bantaran Waduk Pluit. Karena lokasi itu harus dibersihkan guna menanggulangi masalah banjir.

Jokowi menolak memberikan ganti rugi kepada para penyewa-penyewa yang tinggal di kawasan pemukiman liar bantaran Waduk Pluit. "Karena yang menyewakan hampir 70%. Makanya kita harus hentikan. Karena mendirikan bangunan di tanah negara itu bisa dikatakan tindakan pidana," tutup Jokowi.

Selasa kemarin (23/4) warga sempat menduduki Pos Polisi Pluit Timur. Warga menuntut Jokowi merealisasikan janji untuk melegalisasi kawasan pemukiman liar di bantaran Waduk Pluit.

Jokowi sudah beberapa kali bertemu dengan warga dan melakukan komunikasi. Tetapi, waktu terus berjalan dan ancaman banjir juga tak bisa diprediksi. Apalagi, Waduk Pluit merupakan salah satu cara utama mengatasi banjir Jakarta. "Kita kejar-kejaran dengan banjir. Waduk pluit itu adalah cara utama mengatasi banjir Jakarta," ujar Jokowi kemarin. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini