Sukses

Jokowi Tunggu Evaluasi BPK dan BPKP Soal Jalan Layang Casablanca

Molornya pembangunan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Tanah Abang-Casablanca sangat merugikan Pemprov DKI Jakarta.

Molornya pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Casablanca sangat merugikan Pemprov DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, hingga saat ini masih menunggu rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Penghentian pembangunan JLNT hingga saat ini saya belum tahu karena kita juga masih mempelajari. Dan hingga saat ini kita masih menunggu rekomendasi dari BPK dan BPKP sebagai bahan evaluasi," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Jokowi mengatakan, JLNT adalah proyek multiyears yang dikerjakaan 2011 dan selesai 2012 serta disetujui oleh anggota dewan.

"Itu adalah gamblangnya. Proyek multiyears, dikerjakan 2011 dan akan selesai pada 2012 dan juga telah disetujui oleh anggota dewan. Nah permasalahannya hingga 2013 itu proyek multiyears belum selesai juga. Apakah bila proyek multiyears ini dilanjutkan, apakah masih boleh oleh anggota dewan?" jelas Jokowi yang tampak santai menggunakan kemeja putih dengan menggunakan sepatu kets.

Berdasarkan desain awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kiri kanan Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio. Hal itulah yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya.

Sementara itu, pembangunan Jalan Prof Dr Satrio itu, sudah tidak ada pekerjaan apa pun. Anggaran proyek JLNT ini menghabiskan sekitar Rp 840 miliar. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini