Camat dan Lurah Tak Baik, Ahok: Kepala Dinas Saja Bisa Diganti

Bagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, roda pemerintahan Ibukota tergantung pada seluruh lurah dan camat. Pemerintah DKI Jakarta tak akan berjalan baik bila kinerja para pimpinan di tingkat kecamatan dan kelurahan tak baik.

"Jakarta ini bisa bagus tergantung dari lurah dan camatnya. SKPD (satuan kerja perangkat daerah) susah diajak ngomong kata camat, gitu kan? Kalau ada masalah, undang saja rapat di ruangan saya. Kalau dia enggak mau ikut, ya kita ganti saja," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Namun, Ahok menyatakan, bukan gelar dan latar belakang pendidikan yang menentukan kinerja seorang lurah ataupun camat. Sosok camat dan lurah itu harus mampu dan mengerti permasalahan ibu kota, serta dapat berjalan mengikuti langkah Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan dirinya.

"Kita itu enggak butuh camat atau lurah dari jurusan ini dan jurusan itu. Yang penting ngerti apa tugasnya dan masalah di lapangan apa. Kalau tidak, ya sudah, Kepala Dinas saja bisa diganti," tegas Ahok.

"Kalau ada camat dan lurah yang melayani dengan baik, tahu masalah di lapangan. Saya jamin, kalau mau jadi anggota DPRD, pasti naik tanpa perlu sogok."

Seperti Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan yang mundur dari jabatannya karena akan menjadi caleg DPR PDIP dari dapil DKI Jakarta, Ahok memberikan contoh. Sebagai seorang birokrat yang telah lama berkecimpung di DKI, Fadjar akan dinilai baik oleh masyarakat. Sehingga tak perluh bersusah-susah, Fadjar bisa melenggang ke Senayan.

"Seperti Pak Fajar, sekarang nyaleg di DPR, kalau misalnya dia selama menjabat baik, paling enggak 10 kelurahan pilih dia. Apalagi dia dulu mantan Walikota Jakarta Barat," pungkas Ahok. (Ndy)