Sukses

Jokowi Kaget Penggusuran Kios Stasiun Pasar Minggu Ricuh

Ada beberapa penyelesaian yang ditawarkan Jokowi. Namun, sayang mereka keburu digusur.

Pembongkaran paksa lapak-lapak pedagang kaki lima di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) berlangsung ricuh. Mendengar kabar ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi kaget.

"Memangnya itu ricuh? Saya enggak tahu. Selama ini kan kami sampaikan, penertiban di stasiun itu bukan dari kami. Tidak ada aparat Satpol PP di sana," ucap Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Jokowi menyatakan, tak akan ada kericuhan bila aparatnya di jajaran Satpol PP yang melakukan penertiban PKL ini. Karena, Pemda DKI tidak akan menggusur sebelum ada dialog dengan warga.

"Kalau yang kami sampaikan ke Satpol, ke dinas-dinas, ada prosesnya. Perlu waktu untuk lakukan itu. Ada proses dialog, berbicara, kemudian memberikan solusi permanen," tutur Jokowi.

"Kalau hanya gusur-gusur. Ya gusur sini, lari ke sana. Gusur ke sana, lari ke sini, ya ndak selesaikan masalah."

Mantan Walikota Solo itu mengaku, sebelum digusur para pedagang di stasiun itu sudah menemui dirinya dan meminta solusi. Ada beberapa penyelesaian yang ditawarkan Jokowi. Namun, sayang mereka keburu digusur.

"Sebenarnya, 2 hari lalu sudah ketemu saya yang dari stasiun. Tapi saya juga tanya ke mereka, ada enggak solusi dari mereka? Ada lahan ndak yang bisa kita pakai? Belum ketemu tapi sudah keduluan digusur," tuturnya.

Sebelumnya, para petugas menggunakan linggis dan palu besar untuk merobohkan tembok dan membongkar atap kios. Dari 84 kios yang ada di peron 1, baru setengahnya yang dibongkar paksa. Akibat bongkar paksa itu, seorang pedagang mengalami patah tulang di lengannya. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.