Sukses

Warga Petukangan Demo, Jokowi: Sudah, Pada Pulang Ya

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menemui warga Petukangan Selatan yang berunjuk rasa di depan Balaikota DKI. Mereka disuruh pulang oleh Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi akhirnya menemui warga Petukangan Selatan yang melakukan unjuk rasa di depan Balaikota DKI terkait masalah penyelesaian pembebasan lahan warga dalam proyek tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Kebon Jeruk-Ulujami.

Pantauan Liputan6.com, Jokowi yang awalnya telah masuk ke dalam mobil dinasnya, yakni Toyota Innova bernomor polisi B 1124 BH, turun kembali dari mobil tepat di depan pintu gerbang Balaikota tempat para pendemo melakukan aksinya.

Warga yang melihat Jokowi dengan pakaian setelan jas hitam turun dari mobilnya tersebut, kemudian bersorak dan meneriakkan kata-kata pujian kepada Jokowi. "Ini baru Gubernur kita, hidup Pak Jokowi," ujar salah seorang pendemo di Balaikota, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

"Hidup..." teriak para pendemo lainnya.

Jokowi pun lantas menyalami pengunjuk rasa dan meminta mereka agar segera pulang dikarenakan kondisi cuaca yang tengah mendung.

"Sudah, sudah, pada pulang. Tadi kan sudah ketemu dengan perwakilannya. Pada pulang ya," kata Jokowi.

Warga yang mendengar permintaan Jokowi tersebut hanya tertawa dan mengiyakan."Siap Pak Jokowi. Yang penting aspirasi kami sudah tersampaikan dan segera ditindak lanjuti," ucap pendemo.

Puluhan warga Kelurahan Petukangan Selatan berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur DKI untuk bertemu Jokowi dan meminta penyelesaian pembebasan lahan warga dalam proyek tol JORR W2 Kebon Jeruk-Ulujami.

Warga yang telah melakukan aksi sejak pukul 10.15 WIB itu tampak membentangkan spanduk tuntutan menagih janji Jokowi untuk turun langsung bermusyawarah dengan warga Petukangan Selatan terkait pembebasan lahan tersebut.

Koordinator aksi, Munasik mengatakan, sebelumnya Jokowi menyatakan Tol JORR 2 akan rampung pada Desember 2013 dan tahun depan sudah dapat beroperasi. Namun demikian, hingga saat ini warga belum diajak untuk bermusyawarah terkait pembebasan lahan tersebut.

"Yang terjadi justru jurus lama, para petugas Panitia Pengadaan Tanah (P2T) mengintimidasi untuk melepas tanahnya dengan harga yang ditentukan secara sepihak," jelas Munasik.

Munasik pun menginginkan, agar Pemprov DKI sebagai pihak tergugat melakukan musyawarah secara langsung dengan warga. "Kita ingin audiensi untuk menggiring gubernur bermusyawarah dengan warga petukangan, terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol," tutur Munasik. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini