Sukses

BNN Minta Pemprov DKI Bangun Tempat Rehabilitasi, Ahok: Oke Saja!

"Sebenarnya kami lebih suka bawa mereka keluar dari Jakarta, ya. Kan di sana lebih sejuk, lebih baik," tutur Ahok.

Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyanggupi permintaan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta yang meminta pembangunan panti rehabilitasi di Ibukota.

"Oke saja," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Meski demikian, Ahok mengaku kurang setuju panti rehabilitasi pecandu narkoba itu dibangun di Jakarta. Panti itu lebih baik di bangun di daerah lain, seperti di Jawa Barat yang kondisi iklimnya dinilai lebih pas, sehingga dapat mendukung proses rehabilitasi.

"Sebenarnya kami lebih suka bawa mereka keluar dari Jakarta, ya. Kan di sana lebih sejuk, lebih baik," tutur Ahok.

Menurutnya, Jakarta lebih membutuhkan komunitas-komunitas yang dapat menjadi media komunikasi di antara para pecandu. "Siangnya ia dilatih di tempat komunitas itu. Jadi kesannya sudah mulai biasa ngumpul di dekat komunitas itu. Nah, kalau malam, dia pulang kemudian tidur di rumah mereka," ujar Ahok.

Selain itu, lanjut Ahok, dengan adanya komunitas, para pecandu tak akan merasa sedang direhabilitasi. Sehingga para pecandu itu tidak merasa jenuh selama proses rehabilitasi berlangsung. hal itu akan lebih menyenangkan.

"Nah, kalau kumpul dengan temannya, bisa kerja dengan teman-temannya. Ada taman dan halaman. Kan dia mungkin semacam enggak merasa di rumah sakit. Dia enggak merasa diperlakukan seperti si sakit," ucap Ahok.

Oleh karena itu, Pemrov DKI segera menguji coba komunitas-komunitas seperti keinginan Ahok. Salah satunya di Tebet, Jakarta Selatan. Para aktivis pun akan diperbantukan untuk membentuk komunitas bagi pecandu narkoba tersebut.

"Nah, kami mau uji coba di Tebet. Kami belum beli, sewa dulu misalnya aktivis seperti daycare itu yang ngurusin. Lagi disuruh cari. Aktivis cari, kerja sama dengan Kemensos. Minimal 1 kotamadya, 1 tempat lah," papar Ahok. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini