Sukses

Kopassus Penyerang LP Sleman Dilandasi Bela Kehormatan

Jiwa Korsa itu muncul dilandasi atas peristiwa pengeroyokan dan pembunuhan yang dilakukan kelompok preman di wilayah Yogyakarta terhadap anggota Kopassus atas nama Serka Heru Santoso.

Tim Investigasi TNI Angkatan Darat telah menyelesaikan penyelidikan tahap awal terhadap kasus penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Tim mengakui ada keterlibatan 11 anggota Kopassus dalam kasus ini.

Ketua Tim Investigasi, Brigjen Unggul K Yudhoyono, mengungkapkan, tindakan yang dilakukan 11 anggota Kopassus itu dilandasi jiwa Korsa. Jiwa itu adalah untuk membela kehormatan kesatuan.

"Ini roh setiap satuan militer," kata Unggul di Kartika Media Center, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Menurut Unggul, jiwa Korsa itu muncul dilandasi atas peristiwa pengeroyokan dan pembunuhan yang dilakukan kelompok preman di wilayah Yogyakarta terhadap anggota Kopassus atas nama Serka Heru Santoso.

Unggul menjelaskan, Serka Heru adalah atasan langsung si pelaku, yang juga pernah menyelamatkan pelaku saat melaksanakan tugas. "Peristiwa ini dilatarbelakangi pembacokan Sertu Sriyono, mantan anggota Kopassus yang juga rekan seangkatan pelaku pada saat latihan komando," jelasnya.

Penyerangan Lapas Sleman terjadi pada Sabtu 23 Maret sekitar pukul 00.30 WIB. Pelaku diketahui membawa senjata dan mencari 4 tersangka yang ditahan akibat kasus pengeroyokan anggota Kopassus Sertu Santoso hingga tewas. 4 tahanan itu tewas dengan luka tembakan, yakni Dicky Sahetapy, Dedi, Aldi, dan Johan. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini