Sukses

Ditinggal Makan, Mobil Hakim Karate Dibobol Maling

Salah seorang hakim Karate, Guntur Pringadi (45) ketika sedang menikmati makan siang sekitar pukul 12.15 WIB, mobil Katana miliknya dibobol orang tak dikenal.

Citizen6, Kalianda: Sungguh apes nasib salah seorang hakim pada Kejuaraan Daerah Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia (KKI) ke-8 di Kalianda, Lampung Selatan, Guntur  Pringadi (45). Hanya berselang 45 menit, mobil Katana miliknya dibobol orang tak dikenal. Dirinya tak menyangka ketika sedang makan siang sekitar pukul 12.15 WIB dan keluar sebentar kemudian barang-barang miliknya raib dibawa kabur sang pencuri.

Selain itu Guntur heran meski mobil telah dikunci rapat tetapi sang pencuri berhasil memecahkan kaca pintu mobil dan mengambil semua yang berharga didalam mobil itu. Modus yang digunakan pelaku adalah memecahkan kaca bagian depan kanan kendaraan Feroza  B 2684 NI yang parkir di Rumah Makan "Ambil Sendiri" yang berada di Jalan Lintas Sumatera, atas nama ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Siti Farida tersebut. Akibatnya Guntur harus kehilangan tas yang berisi komputer jinjing, power bank,  perlengkapan  juri, perlengkapan Pramuka, dan juga telepon genggam milik rekannya Prayit yang ada didalam kendaraan miliknya.

Kronologis kejadian tersebut menurutnya terjadi saat panitia Kejurda KKI sedang menikmati waktu istirahat makan siang. Beberapa hakim dalam Kejurda KKI tersebut  makan siang di Rumah Makan "Ambil Sendiri". Rombongan hakim tersebut menggunakan mobil sekitar 9 buah mobil dan diparkir di depan

halaman. Setelah sekitar 30 menit menyelesaikan makan siang, Guntur mengaku hendak masuk ke dalam mobilnya, namun dirinya mendapati kaca depannya sudah pecah. Setelah dilihat ke dalam mobilnya tas miliknya yang ada di atas jok sudah raib. "Saya langsung memanggil teman-teman saya yang  semobil dengan saya karena takut ada barang-barang lain yang juga hilang," ujar Guntur pada Kamis 28 Maret 2013.

Guntur mengaku akibat ulah pencuri yang membobol mobilnya, ia mengalami kerugian hampir mencapai Rp 8 juta. Kerugian tersebut akumulasi dari hilangnya komputer genggam miliknya ditambah dengan kerusakan mobil yang pecah bagian depannya. Sedangkan rekannya Prayit harus kehilangan telepon genggam miliknya merk  Nokia X 1. Saat tahu telepon genggam yang dia miliki  hilang, ia segera meminta temannya untuk melakukan panggilan ke nomor miliknya namun saat dihubungi oleh temannya nomer tersebut sudah tak bisa dihubungi.

Menurut Kasat Reskrim Polres Lamsel, AKP Ferya Kurniawan,setelah mendapati laporan adanya kejadian tersebut anggotanya segera meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).  Kasus  pencurian dengan pemberatan (curat) tersebut segera ditindaklanjuti dengan melakukan olah TKP yang dilakukan oleh tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS) Polres Lamsel. Dugaan sementara aksi pembobolan tersebut dilakukan dengan menggunakan benda tumpul, hal tersebut terlihat dari  retakan kaca yang terpusat hanya  pada satu tempat.

Selain itu di TKP terlihat kaca yang remuk berantakan dan jatuh di rumput. Menurut salah seorang anggota Satreskrim Polres Lamsel, kemungkinan pelaku terdiri dari 2 orang. Satu diantaranya sudah mengincar dan bertindak sebagai eksekutor kendaraan yang diparkir dan rekan satunya menunggu dengan menggunakan motor. Bahkan berdasarkan olah TKP melihat modus yang digunakan, kejadian tersebut bukan hal baru di wilayah Bandar lampung. (Hendricus Widiantoro/YSH)

Hendricus Widiantoro adalah pewarta berita warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini