Sukses

Kapolri Tunggu Sketsa dan Uji Balistik Penyerang Lapas Sleman

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji balistik dan pengembangan dari 1 pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman yang tidak mengenakan tutup muka.

Aparat kepolisian masih terus mengusut kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang menewaskan 4 tahanan.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu pengembangan dari pengusutan kasus itu. "Kita masih menunggu hasil uji balistik, dan pengembangan dari 1 orang yang tak menggunakan penutup muka," kata Timur di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4/2012).

Dari hasil pengembangan itu, lanjut Timur, masyarakat diharap bisa membantu pengungkapan kasus ini. "Nanti kita formulasikan dalam bentuk sketsa wajah," ujarnya.

Ditanyakan tentang waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kasus ini, Kapolri tak menjelaskan secara spesifik. "Kalau soal balistik, kita tunggu 2 minggu ke depan," tandas Timur.

Kasus penyerangan di Lapas Kelas II B Cebongan, Sleman terjadi pada Sabtu 23 Maret lalu. Insiden itu menewaskan 4 tahanan, yakni Andrianus Candra Galaja atau Dedi (33), Yohanes Juan Marbait atau Juan (38), Gameliel Yermianta Rohi Riwu atau Adi (29), dan Hendrik Angel Sahetapy atau Deki (31).

4 Tahanan meninggal ini diduga sebagai pelaku pengeroyokan yang menewaskan anggota Kopassus TNI Sertu Heru Santosa di Hugo's Cafe, Yogyakarta Selasa pada 19 Maret lalu. (Sah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.