Sukses

Hanura Minta SBY Tidak Langgar Ucapan Sendiri

SBY diminta agar tidak melanggar ucapannya terdahulu, yaitu saat meminta agar para menteri fokus bekerja sebagai menteri ketimbang mengurus partai.

OlehLiputan6Diperbarui 23 Jan 2017, 10:41 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2013, 11:54 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu 30 Maret lalu. Sejumlah kalangan menilai jabatan baru yang diemban SBY dapat mengganggu konsentrasi sebagai Presiden.

Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin meminta SBY agar tidak melanggar ucapannya terdahulu. Yaitu saat meminta agar para menteri fokus bekerja sebagai menteri ketimbang mengurus partai. Karena dikhawatirkan hal itu dapat membebani SBY, baik fisik atau pemikirannya.

"Dan juga apa yang pernah beliau sampaikan kepada para menteri pada waktu yang lalu agar fokus bekerja pada tugasnya masing-masing sebagai menteri, tanpa terganggu oleh kegiatan di partai tidak dilanggar oleh Pak SBY sendiri," jelas Saleh melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin (1/4/2013).

Anggota Komisi V DPR ini menilai bukan perkara mudah membagi fokus kerja antara kepala negara dan ketua umum partai politik. "Pemilu sudah semakin dekat," ujar Saleh.

Jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, menurut Saleh, juga diharapkan tak menganggu tugas Presiden dalam menyejahterakan rakyat. Mengingat tantangan ke depan bukan pekerjaan mudah.

"Harapan kita agar tugas-tugas kenegaraan beliau selaku kepala pemerintahan tidak akan terganggu. Sehingga tujuan memakmurkan masyarakat Indonesia dapat  tercapai karena berbagai rintangan dan tantangan ke depan semakin kompleks dan berat," tukas Saleh.(Ais)