Sukses

Penyerangan Lapas Sleman Jadi Sorotan Dunia

Penyerangan Lapas Sleman menggegerkan Tanah Air. Juga menjadi sorotan dunia.

Sebuah insiden penyerangan terjadi di Lapas Sleman, Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2013 dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB. Mengakibatkan 4 tahanan tewas.

Hal ini menggegerkan Tanah Air. Juga menjadi sorotan dunia. Sebab penyerangan dilakukan secara brutal ke tahanan yang sejatinya harus ekstra aman dari segala ancaman.

Kantor Berita Malaysia, Bernama menulis "Gunmen Attack Sleman Prison, Kill Four Convict". Disebutkan bahwa sekelompok pria bersenjata menyerang Lapas Cebongan di Sleman, Sabtu dini hari.

"Menewaskan 4 tahanan yang menjadi tersangka penyerang anggota TNI," tulis Bernama, 23 Maret.

Media Prancis AFP mewartakan "Gunmen shoot dead four prisoners in jail". Disebutkan kelompok bersenjata tak dikenal menerobos masuk ke penjara Indonesia dan menembak mati 4 tahanan yang berstatus menunggu persidangan atas kematian seorang prajurit.

"Para tahanan itu adalah tersangka yang memukul dan menikam sampai mati seorang prajurit dari Komando Pasukan elite khusus militer di sebuah klub malam Yogyakarta -- yang berusaha membubarkan perkelahian," sebut AFP.

Sementara itu, media resmi Amerika Serikat VOA melaporkan "4 Inmates Die in Indonesian Prison Raid". Sekelompok bersenjata terlatih menyerbu penjara di Pulau Jawa. Mereka mengeksekusi 4 tahanan tersangka pembunuhan seorang prajurit pasukan khusus.

"Kepala polisi setempat Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo mengatakan, sedikitnya 17 orang bersenjata dan bertopeng menyerang dengan sangar," tulis VOA.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih menyelidiki insiden tersebut. Serta memburu para pelaku penyerangan. TNI dan Polri diminta segera melakukan investigasi bersama untuk mengusut penyerangan lapas Cebongan, Sleman. Langkah ini perlu cepat dilakukan agar segera menemukan siapa pelakunya.

"TNI dan Polri harus menginvestigasi bersama tentang tragedi penyerangan lapas Sleman dan kejahatan pembunuhan yang terjadi, untuk mengungkap peristiwa yang sesungguhnya terjadi," kata Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Minggu (24/3/2013). (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.