Sukses

"Harlem Shake" di Universitas Oxford, Pustakawati Cantik Dipecat

Calypso Nash (23), pustakawati di Kampus St Hilda, Oxford University dipecat gara-gara "Harlem Shake"

"Harlem Shake" sudah makan 'korban':  4 mahasiswa Mesir hanya pakai celana dalam yang ditangkap polisi dan nyaris dihakimi massa, 15 pekerja tambang di Australia yang diberhentikan, dan maskapai Frontier Airlines yang jadi obyek penyelidikan otoritas penerbangan AS. Kali ini giliran pustakawati muda dan cantik yang dipecat.

Calypso Nash (23), pustakawati di Kampus St Hilda, Oxford University nan bergengsi di Ingris, dipecat, karena dianggap lalai. Karena tak mencegah sekitar 30 mahasiswa menjadikan perpustakaan sebagai setting tarian menggila itu.

Pemutusan hubungan kerja alias PHK dilakukan setelah video mahasiswa Oxford menarikan "Harlem Shake" terpampang di YouTube. Video tersebut telah ditonton setidaknya 5.000 kali.

Buntut pemecatan pustakawan cantik itu, organisasi mahasiswa St Hilda, Junior Common Room (JCR) melayangkan petisi, menuntut perempuan itu dipekerjakan kembali.

Ketua JCR, Esther Gosling mengatakan, pustakawati tersebut dipecat dan lebih dari 5 mahasiswa didenda antara 30-60 pound sterling atau Rp 440 ribu-882 ribusetelah video itu tayang di YouTube,

Ia mengatakan, syuting Harlem Shake dilakukan sebelum tengah malam. Esther bersikukuh, pustakawati itu tak terlibat dalam kegiatan iseng para mahasiswa, meski saat itu ia sedang tugas malam. Calypso juga "tak bisa menghentikan mereka".

"Dengan tak bermaksud menyinggung otoritas kampus atau putusan yang mereka buat, dalam kasus ini kami menilai, reaksi kampus berlebihan dan pemecatan adalah tindakan tak adil," kata dia seperti dimuat BBC, (20/3/2013).

Dalam video terlihat, kelompok 30 mahasiswa awalnya belajar dengan tenang di perpustakaan. Lalu, seorang berpakaian atlet American Football menari sendirian, jeda sebentar, diikuti mahasiswa lain bergoyang menggila.

Ada yang berpakaian ala Pussy Riot, grup musik yang dipenjarakan oleh Pemerintah Rusia. Lainnya menggunakan topeng kepala kuda, kostum musang berbulu, atau tampil sebagai atlet angkat besi dan pemain ski.

Beberapa terlihat menari di lorong perpustakaan, sementara yang lain terlihat berdiri di atas kursi dan meja.

Saat dikonfirmasi, pihak kampus menolak berkomentar terkait kasus ini.

"Harlem Shake" dipopulerkan pertama kali oleh The Skate Sunny Coast, lima remaja asal Queensland, Australia.

Video mereka berjudul "The Harlem Shake v1 (TSCS original)" yang berdurasi 31 detik telah ditonton jutaan kali. Joget itu pun menyebar bak virus ke seluruh dunia.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.