Sukses

JK: Tak Mungkin Ada Kudeta, SBY Jangan Takut

BIN mendeteksi akan ada aksi unjuk rasa menuntut Susilo Bambang Yudhoyono mundur dari kursi presiden pada 25 Maret.

Badan Intelijen Negara (BIN) mendeteksi akan ada aksi unjuk rasa menuntut Susilo Bambang Yudhoyono mundur dari kursi presiden. Unjuk rasa itu diperkirakan digelar pada Senin 25 Maret.

Menanggapi laporan intelijen itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak mungkin ada kudeta yang dilakukan oleh kelompok sipil. Kudeta biasanya dilakukan oleh kelompok militer, seperti yang terjadi di sejumlah negara.

"Kalau bicara kudeta, tidak ada yang dilakukan oleh sipil. Kudeta di mana pun selalu dilakukan oleh militer," kata Jusuf Kalla di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Pria yang karib disapa JK ini menambahkan, militer Indonesia juga tidak mungkin melakukan kudeta terhadap SBY. Sebab, presiden merupakan panglima tertinggi militer.

"Kudeta di mana-mana tentu dilakukan oleh Angkatan Darat, seperti kasus G30S dulu yang dilakukan oleh kalangan Angkatan Darat. Jadi tidak mungkin, apalagi KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal Pramono Edhie adiknya Bu Ani, jadi tidak mungkin," tegasnya.

JK menilai informasi yang dikeluarkan oleh BIN ini hanya perkiraan yang berlebihan saja. "Jadi Pak SBY tidak perlu takutlah, siapa sih yang mau nurunin, kekuatan apa sih, tidak ada lah itu," tuturnya.

Menurut dia, sejak reformasi banyak aksi demo di Indonesia. Demo itu merupakan cara yang biasa untuk menyampaikan perbedaan pandangan.

"Jadi itu tidak mungkin bahwa ada demo mengkudeta presiden, kan setiap hari ada demo di Indonesia ini. Jadi biasa saja di Indonesia beda pandangan, sejak reformasi setiap hari ada begitu," ujar JK. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.