Sukses

Tips Klien yang Menyenangkan Buzzer

Social media menciptakan buzzer atau opinion leader. Salah satu indikator mereka mempunyai pengaruh di lingkarannya adalah dengan banyaknya jumlah followernya.

Social media menciptakan buzzer atau opinion leader. Salah satu indikator seorang buzzer,  mereka mempunyai pengaruh di lingkarannya adalah dengan banyaknya jumlah followernya. Orang-orang inilah yang kemudian dihire untuk membroadcast kampanye program sebuah brand di social media.

Dengan harapan pesan dari kampanye program brand tersebut akan tersebar secara serentak dan luas, yang pada akhirnya akan menjadi bahan perbincangan di social media. Khusus di twitter mungkin bisa menjadi trending topic.

Beberapa hari lalu telah diungkapkan Tips Menjadi Buzzer yang Menyenangkan (Klien), kali ini sebaliknya,  bagaimana klien yang menyenangkan buzzer atau opinion leader.  Berikut beberapa pendapat para buzzer atau opinion leader itu.

Irfan Nur Ilman , akun twitter @Ifanhere :
Buatku klien yang daku sukai "Yang strategi campaignnya berbeda. ngasih arahannya dengan jelas. Buzzer Enggk asal dilepas"

Saya juga suka klien yang friendly. Sehingga akan lebih nyaman untuk berdiskusi masalah strategi dan target. Tidak terlalu kaku. Nah, kondisi ini membuat komunikasi menjadi lebih efektif sehingga tujuan campaign lebih mudah dicapai :)

Chicko Handoyo, akun twitter @gembrit :
Klien yang menyenangkan itu klien yang memberi brief yang  singkat, padat  dan jelas. Apa yang harus ditwit, hashtag apa yang harus dipakai, juga kata-kata apa yang sebaiknya tidak  ditulis selama masa campaign. Lebih asik lagi kalo kontrak dan invoice dikirimkan pas awal campaign.

Jadi semuanya jelas. Klien yang baik jg yang membebaskan kita ngetwit apapun sesuai gaya kita, asal pesan tersampaikan dan tidak melenceng dari tujuan utama campaign.

Retno Wulandari, akun twitter @nagacentil :
Tentang klien yang disukai buzzer ya, selain pembayaran yang tepat waktu tentunya, beberapa hal yang lain adalah:
- Komunikatif dan jelas dalam penyampaian brief pekerjaan yang harus dilakukan
- Memberikan arahan yang mudah diterima oleh buzzer
- Kemudahan dalam membuat report, jika diperlukan. Misalnya cukup dengan menandai sbg favorit atau mengirim screenshot
- Kemudahan dalam proses pencairan invoice, beberapa agency cukup merepotkan dengan mewajibkan buzzer mengirim invoice ke klien lewat pos
- Jika ada keharusan pembuatan kontrak atau invoice, lebih disukai kalau agency memiliki format standar
- Ada contact person yang mudah dihubungi oleh buzzer selama campaign berlangsung

Bagaimana pendapat anda? (KW)

Karmin Winarta adalah pewarta warga.


Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini