Sukses

Kisah Penyamaran Kadiv Humas Polri Suhardi Aliyus

Suhardi menceritakan, pada suatu malam dirinya menyamar sebagai masyarakat biasa, dengan mengenakan celana jeans dan sandal jepit.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Suhardi Aliyus meluncurkan buku yang berjudul 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan'. Buku tersebut diluncurkannya lantaran memiliki kisah menarik saat menguji pelayanan kepolisian di jajaran Polsek saat menjabat Wakapolda Metro Jaya.

Suhardi menceritakan, pada suatu malam dirinya menyamar sebagai masyarakat biasa, dengan mengenakan celana jeans dan sandal jepit. Pertama kali ia langsung datang ke Mapolsek Menteng, berpura-pura melaporkan adiknya menjadi korban hipnotis. Namun Suhardi sangat kagetnya ketika saat sang bintara menyuruhnya melapor ke pos polisi (pospol). Bahkan, saat Suhardi meminta diantarkan ke pospol, sang bintara menolaknya.

"Tapi saya enggak bisa baca namanya karena pakai jaket. Tapi Saya tandai. Saya kaget dia tidak mau mengantarkan saya ke pospol saat saya meminta untuk diantarkan. Ini fakta. Saya diam aja. Saya pakai sendal jepil tuh," ungkapnya.

Setelah itu dirinya jalan menuju pospol yang ditunjukan oleh sang bintara tersebut. Namun dirinya mendapatkan hal positif ketika berada di pospol. Lantaran ada bintara yang sudah tua yang mau membantu dirinya saat menyamar sebagai masyarakat biasa yang membutuhkan pertolongan.

"Malam, ada apa Dik?, Adik saya dihipnotis Pak. Lalu ia menjawab oh yang tadi ke Polsek ya? Kata bintara tua itu. Dan ternyata ada positifnya. Ternyata bintara tadi yang ketemu saya di Polsek nelpon ke pospol. Ada positifnya. Terus dia bilang saya keliling enggak ada yang hipnotis. Terus saya diantar sampai keluar, Saya catat nama bintara tua tadi," cerita Suhardi.

Kemudian, ia ke Mapolsek Gambir, untuk melaporkan hal yang sama. Saat itu, ia disambut seorang perwira pertama. Beda dengan di Mapolsek Menteng, di Mapolsek Gambir Suhardi langsung diterima baik. Suhardi langsung ditanya, dan sang jenderal melaporkan bahwa adiknya dihipnotis di depan Hotel Milenium. Sang petugas pun menjelaskan, bahwa tempat kejadian berada di wilayah Polsek Tanah Abang.

"Karena petugas memberi pelayanan yang baik, maka saya catat namanya, dan saya pun pergi," tutur Suhardi.

Setelah itu, Suhardi menelepon Kapolres Jakarta Pusat, yang saat itu dijabat Kombes Hamidin. Suhardi minta dipertemukan dengan seorang bintara dan perwira pertama yang bersikap baik kepadanya untuk ke ruangannya, serta meminta keduanya jadi ikon pelayanan di Polres Jakarta Pusat, saat apel.

"Jadi Wakapolda, saya turun ke lapangan jam 12 hingga jam 1 malam kluyuran, bukan nyari kesalahan, tapi memberikan motivasi kepada mereka dan nyatanya, dengan sidak, di situ kelihatan pelayanan anak buah kita," pungkasnya. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.