Sukses

Ahok Gandeng Taksi Untuk Akses Informasi Macet Jakarta

Kali ini bekerja sama dengan perusahaan taksi di Jakarta, Ahok membeberkan rencananya untuk mengintegrasikan informasi kemacetan. Bagaimana caranya?

Tak habis-habis ide pasangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wagub Ahok untuk mengatasi kemacetan Ibukota. Kali ini bekerja sama dengan perusahaan taksi di Jakarta, Ahok membeberkan rencananya untuk mengintegrasikan informasi kemacetan. Bagaimana caranya?

Lelaki bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu menuturkan, sistem Global Positioning System (GPS) yang ada pada taksi akan dihubungkan dengan Intelligent Transportation System (ITS) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami lagi bicara, minta taksi-taksi yang sudah punya GPS ini kita mau link kepada ITS kita di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat. Supaya nanti kepadatan lalu lintas itu betul-betul yang fakta," tutur Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (11/3/2013).

Menurutnya, dengan menerapkan sistem ini ke semua perusahaan taksi, maka data mengenai ruas-ruas jalan yang mengalami kemacetan bisa diakses dengan lebih detail. Ini memudahkan akses informasi kemacetan untuk warga Jakarta dan sekitarnya.

Hanya dengan mengecek melalui smartphone (ponsel pintar), jelas dia, masyarakat akan segera mengetahui kondisi jalan. Sehingga dapat dengan cepat mencari alternatif jalan yang lain.

"Kalau di-link kan kita bisa baca nih, mana yang lebih padat. Nah, kalau semua perusahaan taksi kita taruh datanya, misalnya Express Taxi ada 8 ribu, Blue Bird ada belasan ribu. Jadi kita bisa punya 20 ribuan titik yang bisa kita tahu mana yang macet, mana yang enggak macet," urai Ahok.

Bagi Ahok, data tampilan dari google map saat ini belum bisa menggambarkan titik kemacetan di Jakarta. "Tapi kalau langsung taksi di bawah yang bergerak, langsung kita punya data itu," ucap Ahok.

"Jadi orang Jakarta kalau mau keluar, tinggal buka saja dia punya smartphone. Langsung lihat mana jalan yang padat," pungkas Ahok. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini