Sukses

Bentrok TNI-Polri, JK: Aksi Berlebihan Karena Tak Ada Kegiatan

Ada indikasi lain yang dilihat JK, tauladan dari para atasan yang dinilai perlu lebih baik lagi.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tindakan 95 anggota TNI Yon Armed 15/76 yang membakar Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, akibat kurangnya disiplin. Ada indikasi lain yang dilihat JK, tauladan dari para atasan yang dinilai perlu lebih baik lagi.

"Mungkin ada kurang disiplin. Ada indikasi atasan perlu contoh lebih baik ke bawah, supaya tetap disiplin agar bagus. Saya melihat ada kelonggaran, sudah kehilangan asas," ujar Jusuf Kalla di gedung DPR-MPR RI, Jakarta, Minggu (10/3/2013).

Selain itu, terkait masalah ketimpangan kesejahteraan dan berbagai hal antara TNI-Polri, JK menilai seluruh jajaran pemerintah harus memberi andil terhadap dua lembaga tersebut. Peningkatan kesejahteraan dinilai bukan hal utama.

"Tidak hanya meningkatkan kesejahteranan saja, kalau kesejahteraan sudah berbagai upaya. Perlu ditingkatkan juga soal kesempatan untuk berkarier," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.

JK menilai, keagresifan anggota TNI sebenarnya bisa diredam dengan menyibukkan dengan kegiatan sosial. Karena ada kemungkinan anggota TNI tidak ada kegiatan.

"Kadang-kadang kalau terlalu lama tidak ada kegiatan bisa menyebabkan aksi-aksi yang berlebihan. Karena itu, perlu ada aksi kemanusian, civil mission, sehingga ada interaksi sosial lebih baik," jelasnya. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini