30 Prajurit TNI Perusak Mapolres OKU Diperiksa di Palembang

Tim investigasi TNI mengirim 30 prajurit Yon Armed 15/76 yang terlibat perusakan Mapolres OKU ke Pomdam II/Sriwijaya Palembang untuk diperiksa lebih lanjut.

Sebelumnya tim investigasi yang terdiri dari unsur Mabes TNI AD, Pusintelad, dan Kodam Sriwijaya, telah menginterogasi prajurit yang terlibat. Hasil dari interogasi ditetapkan 30 prajurit dikirim melalui jalan darat dengan menggunakan 2 truk.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Rukman Ahmad mengatakan, mereka akan dikenakan sanksi tergantung dari hasil investigasi tim TNI yang saat ini tengah berjalan.

"Sanksinya pasti tegas, sesuai ketentuan hukum yang berlaku. KSAD sudah menegaskan hal itu. Semua sangat tergantung pada hasil lengkap investigasi yang sedang kita tunggu," katanya.

Dalam siaran pers Mabes TNI AD yang diterima Liputan6.com, Jumat (8/3/2013), Pangdam Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo mengatakan, tim investigasi TNI, dan Irwasum Polri melaksanakan pertemuan untuk menindaklanjuti proses hukum. Hal tersebut untuk menindaklanjuti perintah KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo agar oknum yang bersalah dihukum.

Nugroho mengatakan, yang bermusuhan bukan Institusi TNI dan Polri tapi oknum. Faktanya saat terjadi kebakaran anggota Kodim dan Subdenpom berusaha mencegah tindakan anarkis."Saat terjadi kekacauan anggota Kodim mengamankan senjata dan tahanan yang ada di Polres ke Koramil," kata Nugroho seperti dikutip siaran pers tersebut.

Saat ini kantor Polres masih dijaga anggota Kodim 0403/Oku Baturaja OKU. Kejadian pembakaran Mapolres OKU tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (7/3/2013) yang menyebabkan kantor Polres rusak berat dan beberapa orang luka. (Yus)