Sukses

Dituduh Cabuli Siswi, Ini Bantahan Guru Taufan

Guru Taufan membantah keras tuduhan telah memaksa siswinya berinisial M untuk melakukan seks oral.

Guru di sebuah SMA Negeri di kawasan Matraman, Jakarta Timur, yang diduga memaksa siswinya, M (17), melakukan seks oral akhirnya buka suara. Guru Biologi yang diketahui bernama Taufan itu membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Taufan mengklaim tidak pernah melakukan seperti hal yang dituduhkan itu. Bahkan, Taufan yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah itu sudah mengklarifikasi tuduhan tersebut.

"Hal itu tidak benar. Kami sudah melakukan klarifikasi tanggal 6 Februari 2013 saat rapat dengan bapak dan ibu yang melaporkan," kata Taufan di sekolah, Jakarta Timur, Jumat (1/3/2013).

Taufan miris mendapat tuduhan melakukan pemaksaan oral seks kepada siswi M. Dia heran lantaran sama sekali tidak ada konfirmasi ketika ada siswi yang melaporkan masalah itu ke guru Bimbingan Konseling (BK).

"Yang agak miris, ketika ada seorang anak yang melapor sesuatu kepada guru BK, harusnya ada konfirmasi ke saya. Tapi saya tidak mendapat konfirmasi dugaan pelecehan seperti hari ini," keluhnya.

Tak hanya itu, Guru Taufan mengaku sudah dimintai keterangan kepala sekolah dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Jika memang semua tuduhan itu tidak benar, dia berjanji akan melakukan klarifikasi dan pelurusan sebaik-baiknya.

"Pada saat klarifikasi, tidak ada satu pun guru yang bisa membuktikan (pemaksaan seks oral)," tegasnya.

Guru Taufan dilaporkan siswinya, M (17) karena telah melakukan pemaksaan agar mau mengoral seks terhadapnya. Tindakan itu ternyata tidak sekali, tapi sampai 4 kali dalam rentang Juni hingga Juli 2012. "Empat kali, dari rentang 2 bulan itu," kata M di kediamannya di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (28/2).

Untuk mendapatkan oral seks, M menambahkan, sang guru melakukan ancaman dengan tidak memberikan nilai dan ijazah. Tak hanya itu, sang guru yang merangkap wakil kepala sekolah itu pernah memaksanya berhubungan badan. Namun ditolaknya. "Kejadian yang terakhir maksa saya untuk lebih. Tapi saya tolak," kata M sambil berurai air mata. (Sah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini