Sukses

Rusun Marunda Didobrak, Ahok: Kalau Enggak Daftar, Usir!

Karena kesal, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan pendobrakan beberapa pintu Rusun Marunda di Jakarta Utara.

Karena kesal, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan pendobrakan beberapa pintu Rusun Marunda di Jakarta Utara. Lelaki yang akrab disapa Ahok itu hilang kesabaran, ketika ratusan orang masih mengantre untuk mendapatkan rusun tersebut, namun pintu rusun justru terkunci.

"Ya itu kuncinya hilang, tidak ada kuncinya. Kita bongkar saja. Enggak mau tahulah mau punya siapa. Pokoknya kalau kamu enggak daftar, ya usir saja," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (18/2/2013).

Berdasarkan sidak yang dilakukannya di Rusun Marunda pada Minggu 17 Februari kemarin, mantan Bupati Belitung Timur itu memperkirakan masih banyak unit yang belum terisi namun terkunci. Hingga kini, Ahok masih mencari tahu penyebab hilangnya kunci rusun tersebut.

"Saya kira hampir semua blok tidak ada kunci lagi, ada 500. Enggak tahu juga, tidak ada kunci karena sudah rusak atau hilang enggak ada kunci, kosong berpenghuni namun ada pemiliknya," ujar Ahok.

Ahok masih akan melakukan sidak lanjutan ke rusun. Namun belum mau mengumbar tanggal pastinya. "Belumlah. Nanti dulu, kalau langsung dibilang, nanti keburu siap-siap kabur lagi," ucap Ahok.

Ahok juga masih sibuk mencari bantuan swasta untuk membantu perbaikan bagian-bagian rusun yang telah rusak, karena tak terurus.

"Memang sudah rusak semua. Yang mampu, suruh bayar sendiri. Ini kita cari CSR (coorporate social responsibility) lagi. Kerja saya, ya gitu saja, cari CSR kemana- mana," imbuh Ahok.

Ke depannya, Ahok akan mengusut alasan masih tidak baiknya pengelolaan manajemen rusun dan memberi sanksi jika ada bawahannya yang terlibat membuat kusut urusan pembagian rusun.

"Bukan UPT (unit pelayanan teknis)-nya, tapi kepala seksinya. Kami cari kepala seksi mana yang tidak beres, kalau tidak beres akan diganti. Itu urusan kepala dinas baru dan UPT baru," pungkas Ahok. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.