Sukses

Ledakan Meteorit Rusia Terkait Asteroid DA14 di Atas Indonesia?

Kedua insiden yang melibatkan benda langit, ledakan meteorit Rusia dan mendekatnya Asteroid 2012 DA14, terjadi hanya selang hitungan jam.

Dua kejadian ini mengingatkan pada manusia, betapa rentannya bumi: meteorit meledak di langit Kota Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia yang menyebabkan 1.200 orang terluka. Lalu, asteroid 2012 DA14 melayang "nyaris" menyenggol bumi, berjarak sekitar 27.000 kilometer. Titik terdekatnya berada di atas Indonesia.

Kedua insiden yang melibatkan benda langit itu terjadi hanya selang hitungan jam.  

Menimbulkan reaksi beragam warga dunia. Ada juga yang panik. "Hujan meteor di Rusia, 2012 DA14 melayang di atas Indonesia. Hari akhir sudah dekat," tulis Marin Purgar, dari Cakovec di utara Kroasia, seperti dimuat Telegraph, Sabtu (16/2/2013).

"Ledakan meteorit di Rusia adalah peringatan awal dari DA14," tulis salah satu mikro-blooger asal Singapura.

Pada Jumat pagi, Badan Antariksa Inggris sudah menyatakan menolak klaim yang menghubung-hubungkan insiden meteor di langit Pegunungan Ural di Rusia dengan asteroid 2012 DA14.

Demikian juga dengan Agencia Espacia, Meksiko yang berusaha meyakinkan bahwa tak ada kaitan antara dua peristiwa itu.

Namun, spekulasi terus berkembang liar. Beberapa mengait-ngaitkan dengan ramalan kiamat "Maya" yang gagal, 21 Desember 2012 lalu.

Sebaliknya, para ilmuwan justru menganggap asteroid selebar 45 meter yang mendekat dalam jarak terdekat sepanjang sejarah itu sebagai berkah, kesempatan untuk mempelajari obyek dekat bumi dalam jarak dekat.

Penjelasan NASA

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga menepis kaitan antara insiden di Rusia dengan Asteroid 2012 DA14.

Salah satu alasannya, lintasan meteor berbeda dengan lintasa Asteroid 2012 DA14. "Perkiraan awal, ukuran meteor sekitar sepertiga ukuran 2012 DA14," demikian penjelasan NASA.

Istilah "asteroid"  juga dapat digunakan untuk menggambarkan batu yang meledak di Rusia, demikian menurut Badan Antariksa Eropa dan NASA, meskipun mungkin jenis yang relatif kecil.

Lantas, mengapa lolosnya meteorit di Rusia tak bisa dideteksi?

Menurut Margaret Campbell-Brown, dari Fakultas Fisika dan Astronomi University of Western Ontario, hanya ada satu kejadian di mana batu angkasa terdeteksi sebelum menghujam bumi. Yakni pada 2008 lalu di Sudan.

Sementara, meteor Rusia memiliki panjang sekitar 15 meter, terlalu kecil untuk survei teleskopik.

Ini merupakan insiden terdahsyat setelah meledaknya meteorit di atas Tunguska pada tahun 1908 yang menghanguskan  wilayah seluas Washington DC dan sekitarnya. "Namun malangnya kali ini insiden terjadi di wilayah padat penduduk," kata Campbell-Brown. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.