Sukses

Ahok: Buat 17 Pulau Buatan, Jakarta Tak Kalah dengan New York!

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berniat membangun sekitar 17 pulau buatan hasil reklamasi.

Selain membangun tembok laut raksasa (giant sea wall) di sebelah utara Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berniat membangun sekitar 17 pulau buatan hasil reklamasi.

"Pulau-pulau tersebut kita bangun untuk dijadikan sebagai apartemen, hotel, gedung dan bisnis properti," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, (12/2/2013).

Ahok mengatakan, nantinya kepada pihak swasta yang berinvestasi properti di pulau tersebut diharuskan juga membangun rumah susun murah bagi warga DKI Jakarta.

"Jadi kita nggak bicara untung atau rugi, buat pulau dengan properti tanah, maka harus berkewajiban bangun ini, ini, ini. Kalau tidak mau, ya kita akan tuntut ganti rugi mereka," katanya.

Ia mengaku saat ini  masih mengkaji masalah legalitas proyek tersebut. "Kajian dengan menggunakan pola bisnis. Beberapa pola akan kita kaji dulu dalam dua minggu ini. Kita kaji dulu pola bisnis dan hukumnya," ujarnya.

Beberapa pulau buatan tersebut sudah dimiliki beberapa perusahaan pengembang besar di Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sendiri hanya memiliki lima pulau. Namun, pengusaha yang berinvestasi harus punya komitmen.

"Dealnya apa, bisa nggak kamu bikin rusun sebanyak 100 tower misalnya, bisa enggak bikinin saya waduk bersih terus kasih rumah. Bisa nggak di taman BMW itu ada danau sekaligus hutan tropis, di Marunda bangun lagi puluhan tower bisa nggak lakukan itu," jelas Ahok.

Ia mengatakan, bila telah disetujui, rencana reklamasi pantai utara menjadi 17 pulau itu akan selesai dalam waktu tiga tahun. Dengan pembangunan pulau tersebut, ia berharap Jakarta dapat bersaing dengan kota- kota besar di negara lain.

"Jadi kita nggak kalah dengan Hong Kong, kota baru yang tidak kalah dengan New York segala macam, terbangun trans city nantinya," katanya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.