Sukses

Jokowi: Solusi Bajaj, Jangan Ada Monopoli Terselubung

Gubernur DKI Jokowi akan carikan solusi terhadap 3 masalah utama yang dihadapi sopir bajaj. Jangan ada monopoli terselubung.

Gubernur DKI Jokowi akan mencarikan solusi terhadap 3 masalah utama yang dihadapi sopir bajaj. Jangan ada monopoli terselubung.

Unjuk rasa Dewan Pimpinan Nasional Serikat Pengemudi Angkutan Bermotor Seluruh Indonesia (DPN-SPABSI) pada Kamis 7 Februari 2013 direspons Jokowi. Mantan Walikota Solo ini menyambangi Koperasi Usaha Bersatu di Jalan Balap Sepeda IV RT 3 RW 8, Rawamangun, Jakarta Timur. Rupanya para sopir bajaj punya 3 masalah utama.

"Ini kan kemarin ada yang demo ke Balaikota. Nah saya mau kroscek ke lapangan problem riilnya itu seperti apa. Problem riilnya banyak, pertama yang namanya badan hukum bajaj itu harus punya pool. Kedua, harus ada uang jaminan, dan ini memberatkan. Ketiga, memang harga bajaj yang mahal sehingga cicilannya tadi saya lihat 1 sopir itu harus bayar Rp 115 ribu per hari," kata Jokowi yang mengenakan baju khas Betawi di Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Menurutnya, masalah yang dihadapi sopir bajaj cukup berat, sehingga harus dibuat banyak distributor, importir atau bajaj lokal. "Mestinya seperti itu. Kalau yang importir distributornya hanya 1 ya terjadinya seperti ini," jelasnya.

Jokowi mengatakan, masalah yang dihadapi para sopir babaj itu akan dicarikan jalan keluarnya. Rencananya dia akan memangggil pihak-pihak yang terkait.  

"Ini mau kita solusikan. Saya belum bisa berbicaralah. Mau saya panggil semuanya. Kalau perlu Pergub atau SK-nya diubah ya akan saya ubah. Saya enggak ngerti apakah itu pakai SK atau tidak. Tapi situasi seperti ini harus diubahlah. Karena ini merupakan kehidupan rakyat banyak," cetusnya.

Dia menuturkan, masalah utama yang dihadapi para sopir adalah soal harga bajaj, harus punya pool, dan adanya uang jaminan. "Oleh sebab itu, saya akan bikin agar ada persaingan usaha yang sehat. Jangan ada monopoli terselubung. Jangan ada permainan yang merugikan," tegasnya.

Orang nomor satu di DKI ini menyatakan, koperasi bisa menjadi badan hukum bagi perkumpulan pengusaha bajaj. Sedangkan importirnya hanya satu. "Ya nanti saya panggil semuanya," tuturnya.

Sopir bajaj yang tergabung dalam Solidaritas Pemilik dan Pengemudi Bajaj berunjuk rasa memprotes kenaikan harga kendaraan bajaj berbahan gas. Massa menilai adanya monopoli perusahaan tertentu dalam kepemilikan bajaj sehingga menyulitkan para sopir dan pemilik kendaraan angkutan beroda tiga ini. Para sopir menuntut kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mundur dari jabatan. (Frd)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini