Sukses

Terbukti! Kerangka di Lapangan Parkir Itu Raja Richard III

Para ilmuwan mengkonfirmasi, bahwa benar, tulang belulang itu adalah sisa jasad Raja Inggris, Richard III.

Misteri kerangka yang ditemukan di lapangan parkir dewan kota di Leicester, Inggris akhirnya terpecahkan. Para ilmuwan mengkonfirmasi, bahwa benar, tulang belulang itu adalah sisa jasad Raja Inggris, Richard III.

Kepastian diperoleh berdasarkan analisis DNA, setelah para ilmuwan menelusuri salah satu garis keturunan keluarga Richard III.

Gambar baru yang dirilis para peneliti juga menunjukkan lengkungan tulang belakang yang identik dengan penggambaran diri raja terakhir Dinasti Plantagenet tersebut -- yang salah satunya diabadikan Shakespeare dalam salah satu karya terkenalnya.

Para ahli juga menemukan luka-luka di tulang, termasuk tengkorak yang terbelah, yang diduga penyebab kematian Richard III dalam Pertempuran Bosworth 22 Agustus 1485, yang menandai akhir garis keturunannya dan munculnya Dinasti Tudor.

Di hari itu, tubuhnya yang tak bernyawa diperlakukan tak hormat, ditelanjangi. Jasadnya lalu dimakamkan di gereja di Biara Fransiskan, yang disebut Grey Friars.

Namun, penggambaran Shakespeare tentang lengannya yang terputus, terbukti hanya dramatisasi oleh pengarang legendaris tersebut.

Hasil Analisis

Tepuk tangan membahana saat kepastian tersebut diumumkan di University of Leicester. Dr Jo Appleby, dari universitas tersebut mengatakan hasil analisis kerangka amat meyakinkan bahwa jasad tersebut adalah Richard III.

Namun, keyakinan tim baru diperoleh saat hasil DNA keturunan garis ibu dipastikan oleh tim yang dipimpin Dr Turi King.  

"Kesimpulan akademis  University of Leicester tentang individu yang diangkat dari Grey Friars Agustus 2012 adalah Raja Richard III, raja Inggris terakhir Dinasti Pantagenet," kata ketua tim peneliti, Dr Richard Buckley, seperti dimuat Daily Mail, Senin (4/1/2013).

Sementara, Dr Turi King menjelaskan, dari sisi genetika, kepastian bahwa itu adalah Richard III diperoleh dari dua keturunan sang raja -- pembuat furnitur kelahiran Kanada, Michael Ibsen dan seorang lainnya yang namanya tak mau diungkapkan.

"Kami sangat gembira menemukan ada kesesuaian antara DNA maternal keluarga Richard III dan kerangka yang kami temukan di Grey Friars."

Sementara, Dr Appleby  mengatakan, kerangka Richard III ditemukan dalam kondisi baik, dengan bagian kaki yang hilang. Analisis kerangka menunjukkan individu tersebut berjenis kelamin laki-laki, berusia 20-an hingga akhir 30-an. Sementara Richard III berusia 32 tahun saat tewas di medan pertempuran.

Hasil analisis menunjukkan, individu tersebut memiliki fisik ramping dan sejumlah scoliosis atau  kelengkungan tulang belakang, yang parah -- mungkin dengan satu bahu tampak lebih tinggi dari yang lain. Ini konsisten dengan deskripsi penampilan Richard III.

Trauma pada tengkorak menunjukan Richard III tewas akibat salah satu dari dua luka yang ditemukan di bagian belakang tengkorak, mungkin akibat tusukan pedang atau tombak.

Terkait tubuhnya yang tak berbalut kain kafan atau peti mati -- yang tak biasa untuk raja di Abad Pertengahan -- berdasarkan catatatan sejarah, bisa jadi itu adalah bentuk 'penghinaan' dari raja penggantinya, Henry VII.

Setelah jasad tersebut terkonfirmasi, Departemen Kehakiman Inggris memutuskan Richard III akan dimakamkan kembali di Katedral Leicester, tak jauh dari lokasi penemuan kerangkanya.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini