Sukses

Jokowi: Warga Pluit Dibujuk Pelan-pelan, Nggak Usah Dipaksa

Jokowi yakin dengan membujuk warga untuk pindah ke rusun Maru8nda haruslah pelan-pelan dan bertahap.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membujuk sebagian warga Pluit yang masih bertahan di lokasi banjir agar pindah ke Rusun Marunda, yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI. Jokowi tidak akan memaksa.

"Yah dicoba dibujuk. Nanti dibujuk pelan-pelan, nggak usah dipaksa-paksa," kata gubernur yang akrab disapa Jokowi ini di Balaikota, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Jokowi yakin dengan membujuk warga untuk pindah ke rusun haruslah pelan-pelan dan bertahap. Bujukan dilakukan sembari terus diberikan pengertian.

Masalah warga yang tak ingin pindah ini sudah terjadi sejak era periode Gubernur Fauzi Bowo. Warga bersikukuh bertahan. Namun, saat ini fokus utama pemerintah provinsi DKI mengatasi genangan air tidak terus bertambah dengan pengerukan Waduk Pluit hingga kedalaman 10 meter.

"Nantilah kita bicarakan, ini kan masih banjir. Kalau semua ditanya yang di kanan kiri sungai, Pesanggarahan, Sunter, Angke. Nanti dikasih penyadaran kolektif agar pindah," kata mantan Walikota Solo ini.

Hingga Rabu malam kemarin, 23 Januari 2013, dari 240 Kepala Kepala (KK) di Pluit yang mendapat tawaran pindah sudah terdapat 67 KK. Total ada 7 ribu KK dengan 17 ribu jiwa.

Pemerintah telah melengkapi beberapa fasilitas di setiap unit rusun Marunda dengan tipe 36 tersebut, seperti TV 19 inch, kasur, bantal, seprai, kulkas, tabung LPG, kompor, seperangkat gelas piring, dan lainnya.

Untuk uang sewa pun relatif terjangkau, yaitu maksimal Rp 571 ribu, telah termasuk biaya listrik. Bahkan pada bulan pertama, biaya sewa digratiskan. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.