Sukses

Jokowi: Bila 6 Ruas Tol Bikin Macet, Saya Batalkan

Apabila dalam proses pembangunan tol untuk kedepannya, syarat yang diajukannya tidak dipenuhi, Jokowi akan membatalkannya.

Setelah bertemu Menko Perekonomian Hatta Rajasa pada 9 Januari 2013, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi memberi sinyal akan menyetujui pembangunan 6 ruas jalan tol yang akan melintas di Jakarta.

Persetujuan itu diputuskan dengan 3 syarat yang diajukan Jokowi. Pertama yakni transportasi umum dapat melintas ruas tol yang dikomandani Kementerian Pekerjaan Umum, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan lalu lintas sudah dimatangkan, dan pintu-pintu masuk ke jalan tidak terlalu banyak sehingga tidak menyebabkan macet.

Namun, apabila dalam perjalanan syarat itu tidak dipenuhi, Jokowi akan membatalkannya. Sebab, keberadaan 6 ruas jalan tol tanpa diterapkan syarat-syarat itu dapat membuat jalanan ibukota menjadi macet.

"Itu catatan tambahan. Nah, jadi ada 3 analitik dampak lingkungan yang juga harus masuk. Kalau enggak masuk, ya saya bilang sorry. Kalau menyebabkan macet, ya tidak (jadi) dong," jelasnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Pembangunan enam ruas jalan tol dibagi empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp7,37 triliun.

Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp6,95 triliun.

Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp4,25 triliun. Serta terakhir yaitu, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp5,71 triliun.

Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development, tapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar. (Riz)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.