Sukses

Antisipasi Penembakan, Bocah SD Bawa Pistol ke Sekolah

Bocah kelas 6 SD di Utah, AS membawa pistol ke sekolah untuk berjaga-jaga

Insiden penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut menyisakan trauma dan duka mendalam bagi warga Amerika Serikat. Bahkan Presiden AS Barack Obama menitikkan air mata karena prihatian atas tewasnya 27 orang. 20 korban diantaranya adalah 20 murid SD, 7 lainnya orang dewasa, termasuk ibu si pelaku.

Kekerasan secara brutal itu pun menjadi perhatian serius bagi warga, termasuk murid SD West Kearns di Salt Lake City, Utah, AS. Bocah kelas 6 SD itu mulai membawa pistol ke sekolah.

Seperti dilansir TheLookout, Rabu (19/12/2012), siswa 11 tahun tersebut ketahuan membawa senjata tajam setelah 2 temannya memberitahu guru. Guru tersebut langsung memanggil si anak dan menghubungi kepolisian.

Saat ditanya, bocah SD tersebut mengaku ingin melindungi dirinya dan teman-temannya dari penembakan Connecticut yang pernah terjadi sebelumnya. Namun, apa yang dilakukan malah membuat resah warga sekolah. Ia kini tengah dihukum pihak sekolah atas kepemilikan senjata tajam yang bisa membahayakan temannya.

Warga Protes Kepemilikan Senjata

Puluhan warga menggelar unjuk rasa di depan markas Asosiasi Senjata Api Nasional (NRA), Washington DC, Senin 17 Desember 2012. Mereka menuntut pemerintah untuk mengendalikan kepemilikan senjata. Mereka berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali ke depannya.

Selain itu, beberapa pemilik mulai menyingkirkan senjata api yang mereka miliki. Salah seorang pemilik senjata api di Maryland, AS, Cindy Parker, misalnya, mengatakan memutuskan untuk menyingkirkan senjata api miliknya. "Peristiwa itu memperjelas, saya tidak membutuhkannya di rumah," tegas Cindy.

Dia bersama pemilik senjata lainnya di Maryland memanfaatkan program pemda setempat untuk menukar senjata api dengan hadiah senilai Rp 900 ribu. Program ini sifatnya sukarela karena pemda tidak bisa melarangs seseorang memiliki senjata api. (Riz)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.