Sukses

Sistem Tak Seragam, Ahok: Ini Ngaco Luar Biasa!

Emosi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok naik lagi. Pemicunya, sistem yang tidak seragam.

Emosi Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok naik lagi. Pemicunya, sistem yang tidak seragam. Dia tidak sepakat dengan sistem yang akan diterapkan dalam pembangunan RS Koja di Penjaringan, Jakarta Utara. Sistem pembangunannya seharusnya menggunakan rancang bangun, bukan lagi X-1.

"Ini satu hal yang sangat ngaco dan ngaco luar biasa! Kenapa nggak ada keseragaman? Maka kami minta kejaksaan, KPK, dan dari pajak untuk duduk bersama. Perpresnya ada, kenapa kementerian boleh pakai rancang dan bangun, kami PU tidak bisa pakai?" cetus Ahok di Balai Agung, Gedung Balai Kota, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut pria berkacamata ini, masih memiliki Sisa Lebih Pembangunan Anggaran (Silpa) yang besar, yakni Rp 8 triliun. Seharusnya dana tersebut cukup untuk membangun fasilitas untuk masyarakat Koja.

"Ini suatu hal yang sangat lucu di negeri ini. Kalau penyerapan anggaran dengan cepat (dilakukan). Demikian saya sampai katakan dengan keras, kalau kebijakan ini kita tempuh saya sampai masuk penjara, saya masuk penjara," tantang Ahok.

Selama ini sistem pembangunan yang diterapkan oleh Pemprov DKI adalah sistem X-1 yang harus melalui proses tender, pengadaan bahan, baru kemudian pembangunan bangunan.

"Kita bisa bangun banyak perumahan dengan sistem. Kita bisa bangun terowongan, jalan layang untuk persimpangan kereta api. Tidak perlu kita tunggu tahun depan, bisa 2012 kita selesaikan. Tapi kalau tunggu-tunggu X-1 berarti bisa tahun 2016 selesai. Ini sesuatu ketakutan yang tidak perlu," tukas Ahok.(Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini