Sukses

Vatikan Angkat Bicara Soal Kiamat Maya

Bantahan ahli tak mempan. Kini giliran agamawan bicara soal rumor kiamat Maya.

Para ahli telah bicara, dilengkapi bukti ilmiah, untuk meyakinkan bahwa kiamat tak akan terjadi 21 Desember 2012, tepat berakhirnya kalender Maya. Tapi tetap saja tak mempan. Mereka yang percaya tetap gelisah, bahkan panik.

Dan kini, giliran agamawan angkat bicara. Pastor Jose Funes, astronom resmi Tahta Suci Vatikan juga mengajukan bantahan. Ia bahkan menyebut, "rumor itu sama sekali tak penting untuk didiskusikan".

Funes, yang menjabat sebagai Direktur Observatorium Vatikan mengakui, kiamat adalah sebuah keniscayaan. Alam semesta terus berkembang, sejumlah orang khawatir, di satu titik bisa meyebabkan bagian dari semesta "terlepas".

Namun, dia meyakinkan, umat Kristiani seharusnya tidak terpengaruh dengan mimpi buruk soal kiamat. Sebab, "kematian tak pernah memiliki kata terakhir," kata dia seperti dimuat situs sains, Livescience, Kamis (13/12/2012).

Maut bisa datang kapan saja tanpa permisi.

Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), David Morrison juga kembali meminta semua orang berpikiran logis. "Sebenarnya sama sekali tak ada masalah serius," kata dia. "Hanya fantasi yang terus direproduksi."

Berdasarkan sejumlah misinterpretasi kalender Maya, siklus bak'tun ke-13 kan berakhir 21 Desember 2012.

Kebanyakan ahli Maya sepakat soal itu. Namun, mereka menegaskan, alih-alih sebuah peringatan kiamat, hari itu diyakini sebagai awal dari era yang baru.

Sebelumnya NASA memperingatkan, meski bagi sebagian orang rumor kiamat Maya adalah lelucon, ini bisa berakibat buruk terutama bagi anak-anak. Sejumlah remaja bahkan mengaku berniat bunuh diri.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.