Sukses

VIDEO: Telat ke Pernikahan, Jokowi Naik Ojek

Lantaran mobil dinasnya tak mampu menembus kemacetan Ibukota, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung turun dari mobil dan naik ojek menuju lokasi pernikahan koleganya.

Ada-ada saja aksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jumat (7/12/2012) pagi tadi. Nyaris telat ke acara pernikahan koleganya, pria yang nengok kalau dipanggil Jokowi ini memilih naik ojek dan meninggalkan mobil dinasnya setelah tak mampu menembus kemacetan Ibukota. Rencananya, Jokowi akan menjadi saksi dalam pernikahan yang berlangsung di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Tentu saja aksi unik Jokowi ini tak hanya mengagetkan warga, tapi juga para wartawan yang sedang membuntuti sang Gubernur. Tak cuma aksi ini yang unik, kebijakan Jokowi juga kerap " nyeleneh" juga membuat orang salut.

Salah satunya proyek renovasi sejumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang digagas Jokowi beberapa hari usai menjabat Gubernur DKI. Rusunawa Marunda, Jakarta Utara ini salah satunya. Sejak bersolek dari gedung kusam tak bertuan, kini menjadi gedung yang lebih nyaman dan bersih. Peminat sewa pun semakin banyak.

Untuk bisa menjadi penghuni Rusunawa tersebut, warga cukup melengkapi syarat administrasi berupa KTP DKI, Kartu Keluarga, dan surat keterangan belum memiliki rumah, serta slip gaji. Setelah itu, calon penyewa mengikuti tes wawancara soal kebenaran data dan kesiapan huni sebelum akhirnya diundi untuk ditetapkan sebagai penghuni rusunawa sesuai dengan lantai yang diinginkan.

Kendati demikian, menurut salah satu warga, fasilitas yang dibangun untuk warga DKI itu kerap disalahgunakan oleh oknum dalam mengeruk keuntungan pribadi.

"Kalau mayoritas ga mampu itu kasihan, tapi kalo mayoritas menengah ke atas itu cepat. Mudah,mudah dapat. Ya untung masu kantong pribadi..dibisnisin lagi jadinya. Masuk sini harus bayar, ada yang Rp 11 juta, Rp 7 juta, Rp 10 juta," ungkap salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya.

Padahal, harga sewa resmi Rusunawa yang terdiri dari 26 blok dengan 2580 unit bangunan ini sebenarnya hanya berkisar Rp 340 ribu untuk lantai paling atas, dan Rp 371 ribu untuk lantai paling bawah per bulannya.  Dan hingga kini, baru 700 unit saja yang telah berpenghuni. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.