Sukses

Peras Cawabup, Bupati Aceng Dipanggil Polisi 7 Desember

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengakui sedang memproses laporan tersebut. Bahkan Polda Jawa Barat sudah melayangkan panggilan kepada Aceng.

Bupati Garut Aceng HM Fikri kini harus menghadapi tuduhan baru. Dia diduga memeras dan menipu Asep Rahmat Kurnia Jaya yang mengikuti seleksi calon wakil bupati untuk menggantikan posisi Dicky Chandra yang mengundurkan diri.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengakui sedang memproses laporan tersebut. Bahkan Polda Jawa Barat sudah melayangkan panggilan kepada Aceng.

"Pada panggilan pertama untuk diperiksa pada 29 November 2012, yang bersangkutan tidak hadir," kata Martinus saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/12/2012).

Menurut Martinus, Polda Jabar saat ini sudah melayangkan panggilan kedua kepada Bupati Aceng. "Kami minta yang bersangkutan hadir pada 7 Desember besok," ujarnya.

Aceng dilaporkan oleh mantan calon wakil bupati Asep Rahmat Kurnia Jaya pada 12 Mei 2012. Asep juga melaporkan Achep Maher yang disebut sebagai perantara.

Dalam laporannya, Asep mengakui dia dimintai uang US$ 25 ribu agar dapat terpilih menjadi wakil bupati menggantikan posisi Dicky Chandra yang mengundurkan diri. Tak hanya itu, Asep juga mengaku dimintai uang tambahan Rp 1,4 miliar agar jalan menjadi wakil bupati semakin mulus.

"Pelapor mengakui sudah menyetor uang itu di kediaman bupati," ujarnya. "Saat ini kasus ini masih dalam tahap penyelidikan."

Mengenai kasus ini, pihak Bupati Aceng belum dapat dimintai komentar. Kuasa hukum Aceng Fikri, Ujang Sujai tak dapat dihubungi.

Nama Aceng Fikri mencuat saat kasus nikah singkatnya terungkap. Dia diketahui menikahi Fani Oktora pada 16 Juli 2012 lalu secara siri. Namun 4 hari kemudian Aceng menceraikan Fani lewat SMS. Aceng beralasan perempuan berusia 18 tahun tersebut sudah tidak perawan lagi saat malam pertama. Aceng juga menyebut kasusnya itu bermuatan politik. (ARY)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini