Sukses

Dirut PT Garam: Yang Dikatakan Pak Dahlan Benar

Dirut PT Garam Yulian Lintang membenarkan bahwa anggota Komisi VI DPR Idris Laena pernah meminta bagian dari BUMN yang dia pimpin.

Pertemuan antara Direktur Utama PT Garam Yulian Lintang yang dikonfrontasi dengan anggota Komisi VI DPR Idris Laena berakhir sudah. Pertemuan ini digagas Badan Kehormatan (BK) DPR untuk menguji pengakuan direksi PT Garam bahwa Idris pernah meminta "jatah" pada BUMN tersebut.

"Apa yang dikatakan Pak Dahlan benar, memang ada permintaan, minta bagian. Tapi tidak dan belum ada transaksi," ucap Yulian  usai pertemuan di ruang BK DPR, Jakarta, Selasa (4/12/2012).

Dia menyatakan, memang ada pertemuan antara pihaknya dengan Idris sebanyak satu kali membahas penyertaan modal negara (PMN). Namun, dia membantah bahwa Idris pernah mengajukan permintaan lewat pesan singkat (SMS). "Dalam pertemuan tadi dia (Idris Laena) mengakui, ada juga yang tidak diakui. Yang jelas semuanya sudah saya laporkan ke BK,"

Namun, Yulian tak menyebutkan kapan dan dimana pertemuan dengan Idris itu berlangsung. Dia juga menolak menyebutkan besaran uang yang diminta oleh Idris saat pertemuan terjadi. "Yang jelas inisiatif pertemuan dari anggota dewan, dan itu sudah diakui. Semuanya sudah saya laporkan ke BK," ungkapnya.

Sebelumnya, nama Idris dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada BK DPR berdasarkan keterangan direksi PT PAL dan PT Garam yang mengatakan adanya permintaan jatah dari anggota Dewan. Permintaan itu berkisar antara satu hingga dua persen dari anggaran PMN yang akan mereka terima.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini