Sukses

Bocah 12 Tahun Dimangsa Buaya di Australia

Kejadian tragis itu adalah kali keduanya dalam dua minggu di wilayah Northern Territory, Australia.

Seorang bocah lelaki 12 tahun menjadi mangsa buaya, saat sedang berenang bersama teman-temannya. Binatang buas itu terlihat menyeret korban dengan giginya, berenang menjauh ke perairan dalam.

Kejadian tragis itu adalah kali keduanya dalam dua minggu di wilayah Northern Territory, Australia yang beriklim tropis. Membuat warga makin khawatir dan merasa terancam.

"Dilaporkan orang-orang dewasa sudah berusaha menyelamatkan korban dari cengkeraman buaya, namun hewan itu menyeret bocah tersebut ke perairan yang lebih dalam," kata petugas kepolisian, Inspektur Michael White, seperti dimuat Daily Mail, Minggu (2/12/2012).  

Meski polisi dan penjaga hutan terus berusaha menemukan korban Minggu ini, mereka khawatir, upaya penyelamatan terlalu terlambat. Korban kemungkinan besar tidak selamat.

White mengatakan tragedi yang sekali lagi terjadi menegaskan betapa berbahayanya berenang di aliran air di Australia utara.

Kurang dari dua minggu lalu, bocah perempuan berusia 7 tahun dibunuh dan dimangsa buaya air asing, 210 mil atau 323,4 km di timur Darwin, ibukota wilayah utara.

Polisi yang menyisir perairan, menembak mati buaya sepanjang 10 kaki atau 3,04 meter di area yang sama ketika korban dilaporkan hilang. Dari pemeriksaan diyakini, sisa-sisa jasad bocah malang tersebut tertinggal di perut binatang itu.

Populasi Tak Terkendali

Buaya air asin, yang bisa tumbuh hingga panjang 25 kaki atau 7,6 meter dan berat mencapai 1 ton, jumlahnya berlimpah di wilayah utara Australia. Sejumlah peringatan disebar, mengingatkan pengunjung untuk menjauhi tepian perairan dan sungai.

Buaya adalah hewan dilindungi di wilayah itu, jumlahnya terus meningkat. Tak ada ancaman bagi mereka, sebaliknya, giliran mereka yang mengancam manusia. "Ini harus dihentikan, sudah terlalu banyak buaya di sini,"tulis seorang warga di Northern Territory News.

"Tentu saja orang harus menyiagakan akal sehat ketika berada di semak-semak. Tapi tolong, buatlah kebijakan masuk akal soal populasi buaya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.