Sukses

Komnas Anak Investigasi Sosok Bapak yang Diduga Jual Anaknya

Komnas Anak masih mencocokkan data dan bukti, apakah korban penjualan anak adalah EH, putri Sunarno dan Suyatinah.

Liputan6.com, Jakarta:  Ketua Komisi Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengaku masih harus mencocokkan data dan keterangan korban perjualan anak dengan EH, putri pasangan Sunarno dan Suyatinah yang hilang sejak 9 November 2012.  

"Ke depan kami juga akan menginvestigasi pria berinisial S yang menurut pengakuan korban adalah ayahnya," kata dia di Kantor Komnas Anak, Jumat 16 November 2012.

Menurut pengakuan korban EH, ia keluar dari rumah Agustus 2012 lalu. Oleh bapaknya S, ia dibawa ke Jakarta dan menempati rumah kontrakan di Cengkareng, Jakarta Barat. "Sementara ibunya sudah meninggal dunia sejak tahun 2007 lalu," kata Arist.

Korban mengaku dipaksa melayani teman-teman S dengan tarif Rp300-400 ribu. Karena tak kuat, ia akhirnya kabur 13 November 2012 lalu, naik  busway dan melapor ke pos polisi Cengkareng.  EH lantas diserahkan ke Banpol, lalu ke stasiun televisi Indosiar, dan akhirnya ke Komnas Perlindungan Anak.

Pengakuan tersebut berbeda dengan versi  Sunarno dan Suyatinah, yang yakin benar, sosok korban yang terlihat di layar televisi, meski dari belakang, adalah putrinya EH.

Sementara, guru pembimbing Pramuka EH di sekolah, Bachtiar memperkuat keterangan orang tua, bahwa EH menghilang sejak 9 November lalu. "Pihak sekolah menghubungi orang tua mengapa EH tidak masuk," kata dia. Saksi juga menyarankan agar Sunarno mengadu ke polisi. Laporan dilayangkan ke Polsek Pulogadung 14 November 2012.

Bagi Suyatinah, ibu EH, yang penting putrinya bisa cepat kembali. "Mudah-mudahan cepat ditemukan," kata dia. (EIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.