Sukses

Iklan TKI on Sale Pakai Nomor Telepon Palsu

Iklan diskon biaya penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) alias TKI on Sale di Malaysia telah menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Baik pihak pemerintah dan masyarakat Indonesia dan juga Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur: Iklan diskon biaya penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) alias TKI on Sale di Malaysia telah menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Baik pihak pemerintah dan masyarakat Indonesia dan juga Malaysia.

Setelah diinvestigasi oleh Kantor Berita Malaysia Bernama, rupanya nomor telepon yang tertera dalam iklan TKI on Sale tersebut adalah nomor palsu. Pihak Bernama mengaku telah mencoba menghubungi tiga nomor telepon yang tercantum dalam iklan tersebut.

Saat nomor pertama dan kedua dihubungi, hanya ada respons berupa layanan voice mail dari pemilik nomor tersebut. Kemudian, panggilan ke nomor ketiga malah dijawab oleh seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai sopir.

Saat ditanya, sopir tersebut mengaku bingung mengapa nomor telepon selulernya bisa tertera dalam selebaran itu. Sopir pun mengaku kesal karena banyaknya panggilan dari orang yang mencari pembantu terhadap dirinya. Menurutnya, nomor telepon yang dicantumkan di iklan tersebut adalah nomor telepon palsu.

Sebelumnya, para jurnalis yang tergabung dalam Ikatan Setiakawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) mengutuk keras iklan TKI on Sale karena dinilai sebagai perdagangan tenaga kerja Indonesia. Perserikatan jurnalis ini mendesak pemerintah Malaysia untuk menyelidiki dan mengambil tindakan tegas terhadap iklan tersebut.

Sementara, Duta Besar Malaysia di Indonesia, Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan menyatakan, pemerintah Malaysia tidak mengetahui tentang iklan tersebut, karena tidak adanya izin resmi dari pelaku yang membuat iklan. Pencantuman nomor telepon palsu tersebut juga bisa mengganggu masyarakat lainnya.

Datuk Syed mengaku sangat menyayangkan orang yang tidak bertanggung jawab atas penyebaran iklan ini. Dia mengatakan telah meminta petugas berwajib di Kuala Lumpur City Hall untuk menginvestigasi segera dan bertindak tegas kepada pelaku. (FRD/Bernama)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.