Sukses

<em>Move People Not Car</em> dari Jokowi-Ahok

Calon gubernur DKI, Joko Widodo tawarkan "Program kami move people not car", dan berjanji memaksimalkan angkutan massa.

Liputan6.com, Jakarta: Calon gubernur DKI, Joko Widodo dalam pidato visi misinya sempat menyindir gubernur DKI, Fauzi Bowo sebagai incumbent dalam Pemilukada DKI 2012-2017. Namun beberapa sindiran dan kritikan pria yang akrab disapa Jokowi itu hanya ditanggapi senyuman.

Pertama, Jokowi mempertanyakan dana APBD DKI Jakarta periode 2007-2012 sebesar Rp140 triliun di DPRD DKI Jakarta. Jokowi yang didampingi wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memprediksi anggaran APBD lima tahun mendatang sebesar Rp180 triliun.

"Ini harus dikelola dengan baik sehingga uang itu, anggaran itu tepat sasaran," kata Jokowi saat menyampaikan visi misinya di gedung DPRD DKI, Jakarta, Minggu (24/6).

Jokowi juga membandingkan pembangunan lima tahun ini. Ia mengatakan, pembangunan busway selama lima tahun baru satu koridor. Sementara proyek Banjir Kanal Timur dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. "Banjir Kanal Timur (BKT), proyek bagus sekali dan mengurangi banjir, tetapi tidak menggunakan APBD," kata Jokowi.

Ia lalu melanjutkan pidatonya dengan menyampaikan visi membangun Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi. Serta menjadikan hunian yang layak dan manusiawi. "Jakarta memiliki masyarakat yang berkebudayaan dan pemerintah yang melayani publik," tukasnya.

Tak hanya mengkritisi masalah kemacetan, Walikota Solo ini juga mengkritisi program solusi kemacetan di Jakarta. "Selanjutnya masalah kemacetan, MRT itu harus dipercepat. Ini sudah lima tahun, MRT baru akan (dibangun)," ujarnya.

Menurutnya jika ia dan Ahok dipercaya memimpin Jakarta, maka program monorel yang sempat terhenti akan langsung dilanjutkan untuk diselesaikan. "Program kami move people not car". Yang pertama menambah kapasitas angkutan umum. Bus Transjakarta ditambah 1.000 unit," ucapnya.

Menurut Jokowi, angkutan umum di Jakarta seperti Metromini dan Kopaja juga harus diremajakan. Peremajaan tersebut menurut Jokowi jangan sampai memberatkan pengusaha-pengusaha angkutan.

"Kami punya program Jabodetabek Transportation Authority. Untuk membenahi masalah kemacetan di Jakarta, juga harus membina hubungan dengan pemerintah pusat," jelasnya. (ARI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.