Sukses

Selalu Ada Jalan Menggunakan Energi Alternatif

Di saat elpiji menjadi langka di sejumlah daerah, warga Desa Ploso, Kudus, Jawa Tengah, justru tenang-tenang saja. Untuk memasak dan kebutuhan energi lain mereka memanfaatkan limbah sisa pabrik pembuatan tahu dan mengolahnya menjadi biogas sebagai energi alternatif.

Liputan6.com, Kudus: Di saat elpiji menjadi langka di sejumlah daerah, warga Desa Ploso, Kudus, Jawa Tengah, justru tenang-tenang saja. Pasalnya, untuk memasak dan kebutuhan energi lain mereka memanfaatkan limbah sisa pabrik pembuatan tahu dan mengolahnya menjadi biogas sebagai energi alternatif. 

Di desa ini, tersebar sekitar 20 pabrik pengolahan tahu yang aktif berproduksi. Setiap hari ratusan pekerja membuat tahu dari awal bahan dasar berupa kedelai hingga menjadi tahu yang siap dipasarkan. Sementara air limbah sisa produksi yang biasa dibuang ternyata bisa diubah menjadi energi alternatif, biogas. 

Bersama warga lain, Wijianto, salah seorang pengusaha tahu di Desa Ploso ini membuat instalasi digester yang berfungsi mengubah air limbah tahu menjadi gas melalui proses fermentasi. 

Alat tersebut berupa tabung berdiameter enam meter dan ditanam sedalam 3,5 meter. Prosesnya pun cukup sederhana. Awalnya air limbah tahu dari pabrik disalurkan ke tabung digester melalui saluran khusus di setiap pembuangan. Setelah terpusat di dalam tabung, air limbah akan dipisahkan antara air dan gas melalui proses fermentasi oleh bakteri anaerob selama beberapa waktu. 
 
Setelah itu, gas yang telah terpisah dengan air kemudian disalurkan ke kompor gas di dapur para warga melalui pipa-pipa. Kini warga tak lagi terpengaruh dengan ada tidaknya gas elpiji di pasaran. Selain itu menggunakan biogas limbah pabrik tahu ternyata sangat hemat.
 
Dengan biogas, masakan yang diolah pun akan cepat matang karena nyala api yang dihasilkan energi alternatif ini juga berwarna biru sehingga panasnya merata seperti halnya gas elpiji.

Selain bisa menghemat biaya pengolahan limbah tahu menjadi biogas ini juga mampu menimalisir pencemaran lingkungan sekitar. (YUS) 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini