Sukses

Presiden: Masalah Gereja Yasmin Porsi Pemda

Terkait kasus sengketa Gereja Kriten Indonesia (GKI) Yasmin di Bogor, Jawa Barat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tak ingin terlalu reaktif dalam menyikapi masalah ini. Persoalan tersebut merupakan porsi pemerintah daerah untuk menyelesaikannya.

Liputan6.com, Jakarta: Kasus sengketa Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, di Bogor, Jawa Barat menjadi perhatin Kepala Negara Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam konflik tersebut, SBY menyatakan tak ingin terlalu reaktif dalam menyikapi masalah itu. Persoalan tersebut merupakan porsi pemerintah daerah untuk menyelesaikannya.

"Saya tidak ingin reaktif, karena ada porsi pemerintah daerah yang bisa menyelesaikan masalah ini baik gubernur, bupati, maupun walikota," ujar Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/2) malam menanggapi pertanyaan wartawan.

Presiden SBY berpendapat kasus kekerasan antarumat beragama kerap terjadi di sejumlah daerah, tidak saja saat ini melainkan jauh beberapa puluh tahun sebelumnya. Termasuk, kasus sengketa GKI Yasmin yang terjadi 2002 silam, yang merupakan era kepemimpinan presiden sebelumnya.

Kendati demikian, Presiden SBY menambahkan, masalah ini juga mendapat perhatiannya. Menurutnya, masalah ini memang ada komplikasi keputusan hukum dari satu putusan dengan putusan lainnya. Kendati demikian, sengketa ini sudah diupayakan penyelesaiannya termasuk beberapa opsi pembangunan tempat ibadah di lain tempat di Bogor, agar umat Kristiani bisa beribadah dengan aman dan nyaman.

"Saya percayakan penuh kepada Walikota Bogor, Gubernur Jawa Barat dan dibantu oleh sejumlah menteri untuk mengatasi hal ini. Saya ingin umat Kristiani bisa beribadah di tempatnya, sebagaimana umat lainnya baik Islam, Katolik, Hindu, Budha," tegas SBY. (Vin)  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini