Sukses

Jembatan Lama Kertosono Perlu Perhatian

Menyusul tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang terjadi beberapa hari lalu, membuat pihak MUSPIKA Kertosono resah dan khawatir dengan kondisi Jembatan Lama Kertosono.

Citizen6, Nganjuk: Menyusul tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang terjadi beberapa hari lalu, pihak MUSPIKA Kertosono melakukan peninjauan terhadap kondisi Jembatan Lama Kertosono, Kamis (1/12). Tim peninjau terdiri dari Camat Kertosono, Tri Wahju Kuntjoro, Kapolsek Kertosono, Dodot Dwianto, dan Danramil Kertosono yang di wakili oleh Sumeh Kuswanto, didampingi Tim Teknis dari UPTD Bina Marga dan UPTD Cipta Karya.

Peninjauan jembatan yang berada di atas Sungai Brantas ini untuk mengantisipasi kejadian serupa di Jembatan Kukar, Kalimantan, serta semakin tingginya curah hujan sehingga dikhawatirkan menimbulkan bencana. Selama proses peninjauan ditemukan 107 lubang di sepanjang jembatan yang ditambal hanya dengan bambu yang dilapisi tanah liat. Begitu juga kondisi sebelah kanan dan kiri jembatan yang dahulu berfungsi sebagai jalur sepeda dan motor, berlubang cukup besar dan rapuh. Sedangan struktur Jembatan pondasinya mengalami kemiringan dan bergeser sehingga rawan runtuh. Mur dan baut terlihat banyak yang copot dan dikumpulkan oleh masyarakat yang berjaga swakarsa di jembatan tersebut.

Jembatan ini sebenarnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah tidak difungsikan lagi semenjak dibangun jembatan baru yang berada di sebelah selatan. Namun, ternyata jembatan ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari Kabupaten Jombang, Kediri maupun Kabupaten Nganjuk. Aktifitas yang terlihat cukup siginifikan, setiap pagi banyak siswa sekolah yang melintas dan para pedagang. Berdasarkan keterangan masyarakat yang melintas, jika menggunakan jembatan baru yang merupakan jalur utama antar provinsi, mempunyai tingkat resiko kecelakaan cukup tinggi.

Menurut Camat Kertosono yang didampingi Kapolsek Kertosono di ruangan kantor kecamatan, peninjauan ini juga dimaksudkan untuk mendapat perhatian dari stake holder terkait keberadaan jembatan, agar musibah atau bencana bisa diantisipasi lebih dini, mengingat aktifitas masyarakat di jembatan itu cukup tinggi dengan kondisi jembatan yang sudah rapuh. Hasil yang didapat dari peninjauan ini akan diteruskan ke tingkat Pemerintah Kabupaten Nganjuk beserta jajaran atau instansi terkait, untuk bersama-sama mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat. (Pengirim: Faizal Ansyori)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.