Sukses

Pemerintah Diminta Putus Mata Rantai Kekerasan di Kalangan Remaja

Bamsoet meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan strategis untuk memutus mata rantai kekerasan di kalangan anak muda.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi kekerasan yang dilakukan geng motor di Tangerang menyita perhatian Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Dia pun meminta pemerintah segera mencari solusi.

Dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu malam, 26 Februari 2018, sekelompok remaja yang tergabung dalam geng motor membacok pengendara motor di Jalan Jombang Raya Gang H Gorik, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Akibat ulah itu, korban Aldi (19) mengalami luka sobek di bagian tangan dan kakinya.

Bamsoet meminta pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan strategis yang dapat diambil sejumlah lembaga untuk memutus mata rantai kekerasan di kalangan anak muda.‎

"Saya meminta Komisi X DPR mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menyediakan sarana dan prasarana guna menyalurkan kreativitas generasi muda yang bersifat positif," kata Bamsoet, Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Di sisi lain, dia juga berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meninjau kurikulum. Terutama mengenai pelajaran yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme.

"Seperti sejarah, budi pekerti, dan agama dalam setiap tingkatan pendidikan," ujar dia.

Untuk mewujudkan program remaja tanpa kekerasan, Bamsoet meminta Komisi X DPR yang merupakan mitra Kemendikbud dapat menindaklanjutinya.‎

Politikus Partai Golkar itu juga berharap beberapa kementerian juga dapat memanfaatkan pogram pemerintah yang ada. Program itu dapat mendorong pemuda ke arah kegiatan positif.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Dana Desa

Dia meminta ‎Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta Pemerintah Daerah (Pemda) agar dapat memanfaatkan anggaran dana desa yang besarnya Rp 1 miliar per desa.

"Manfaatkan dana itu untuk membangun lingkungan, berupa sarana prasarana, yang ramah bagi anak dan generasi muda," kata Bamsoet.

Bamsoet juga meminta petugas kepolisian tetap meningkatkan kewaspadaan. Khususnya pencegahan atas terjadinya aksi kekerasan yang menjurus tindak pidana.

"Dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku walaupun di bawah umur," ucap dia.

Tak hanya itu, Bamsoet juga berharap Komisi Hukum DPR segera mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengkaji perilaku generasi di bawah umur. "Apakah disebabkan penggunaan narkotika atau minuman keras," imbuh dia.‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.