Sukses

Banjir Jakarta, Warga Kebon Pala Terkena Penyakit Hipotermia

arga yang menjadi korban banjir Jakarta itu dirujuk ke rumah sakit terdekat lantaran fasilitas medis di puskesmas kurang memadai.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga Kebon Pala, Jakarta Timur mengalami hipotermia lantaran rumahnya diterjang banjir Jakarta. Luapan air Kali Ciliwung yang merendam Jalan Jatinegara Barat itu memberikan dampak luas terhadap permukiman di sekitarnya.

Hipotermia merupakan kondisi darurat medis di mana tubuh tidak sanggup mengembalikan suhu panas tubuh karena suhunya terlalu cepat turun. Kondisi ini membuat suhu tubuh mencapai sangat rendah di bawah 35°C.

Ketika suhu tubuh turun terlalu rendah, jantung, sistem saraf, dan organ tubuh lain tidak dapat bekerja secara optimal. Jika tidak segera ditolong, hipotermia bisa menyebabkan kegagalan total pada fungsi jantung dan sistem pernapasan yang akhirnya mengarah ke kematian.

Dokter Puskesmas Kebon Pala, Novita Eka menyampaikan, warga yang menjadi korban banjir Jakarta tersebut dirujuk ke rumah sakit terdekat lantaran fasilitas medis di puskesmas kurang memadai.

"Baru dirujuk satu pasien karena hipoterma. Dia kedinginan, menggigil, suhunya juga turun, jadi dirujuk," tutur Novita di Puskesmas Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2018).

Menurut Novita, baru itu saja kondisi medis terburuk menyerang warga Kebon Pala akibat banjir Jakarta. Sisanya hanya mengalami penyakit kulit seperti gatal-gatal.

"Untuk selama ini kebanyakan masih batuk, pilek, dan gatal-gatal. Kalau yang batuk pilek sama anak-anak, yang gatal-gatal anak, dan dewasa juga," jelas dia.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Tertusuk Paku

Selebihnya, banyak orang dewasa terutama pria mengalami cedera tertusuk paku atau sobek tergores pecahan kaca di bagian kakinya. Khususnya mereka yang turut membantu evakuasi dan sibuk mengangkat barang untuk dibawa ke pengungsian.

"Belum ada ibu hamil (yang berobat). Palingan kalau ibu hamil ini kan anak-anak saja. Tempatnya udah nggak memungkinkan untuk ibu hamil. Biasanya dia sudah mengungsi sendiri," Novita menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.