Sukses

Rapat Pleno Golkar soal Setya Novanto Berjalan Alot, Ini Alasannya

Sejumlah kader masih menginginkan Setya Novanto sebagai ketua umum hingga putusan sidang praperadilan.

Fokus, Jakarta - Hingga sore para pengurus DPP Golkar masih menggelar rapat pleno di Kantor DPP di Jalan Anggrel Neli, Jakarta Barat. Rapat digelar tertutup dan membahas tiga agenda utama terkait penahanan ketua umum Setya Novanto karena kasus korupsi proyek E-KTP.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Rabu (21/11/2017), sesi pertama rapat memberi kesempatan semua pengurus untuk memberikan masukan. Hingga malam, rapat dua kali diskor untuk istirahat.

Rapat pembahasan ketua umum berjalan sangat alot karena muncul perdebatan akibat sejumlah kader masih menginginkan Setnov sebagai Ketua Umum, hingga putusan sidang praperadilan.

Pembahasan alot juga terjadi saat membahas perlu tidaknya Plt Ketua Umum dan segera digelar Munaslub. Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, rapat membahas tiga isu yaitu posisi ketua umum Partai Golkar, posisi Ketua DPR RI, dan mekanisme di dalam organisasi.

Sementara itu, Bambang Susatyo tidak menampik adanya surat dari Setya Novanto yang meminta posisinya sebagai ketua umum Partai Golkar dan Ketua DPR tidak diganti. Sehari sebelumnya, rapat dewan pakar meminta DPP segera menggelar Munaslub untuk memilih Ketua Umum yang baru terkait penahanan Setya Novanto, dan menunjuk Plt ketua umum hingga terpilih definitif.