Liputan6.com, Jakarta: Jumlah sukarelawan donor mata di Tanah Air, minim. Hasrat warga Indonesia yang bersedia mendonorkan kornea mata mereka setelah meninggal masih rendah. Buntutnya, para penderita kebutaan di Indonesia harus lebih banyak bersabar untuk mendapat donor mata. Demikian diutarakan Ketua Bank Mata Jakarta Abdul Manan Ginting, dalam acara tatap muka dengan penerima donor yang juga dihadiri puluhan sukarelawan di Jakarta, Sabtu (23/3).
Abdul Manan menjelaskan, saat ini Bank Mata Cabang Jakarta mempunyai sekitar 11 ribu sukarelawan yang siap mendonorkan mata bila mereka meninggal. Tapi, jumlah itu masih sangat kurang. Sebab, sampai Februari 2002, masih tersisa 200 orang yang belum mendapatkan donor. Karena itu, Abdul Manan berharap, bakal lebih banyak lagi warga Indonesia yang bersedia menjadi pendonor. "Menjadi donor mata toh tak bertentangan dengan ajaran semua agama," kata Abdul Manan meyakinkan.(ICH/Miko Toro dan Doni Indradi)
Abdul Manan menjelaskan, saat ini Bank Mata Cabang Jakarta mempunyai sekitar 11 ribu sukarelawan yang siap mendonorkan mata bila mereka meninggal. Tapi, jumlah itu masih sangat kurang. Sebab, sampai Februari 2002, masih tersisa 200 orang yang belum mendapatkan donor. Karena itu, Abdul Manan berharap, bakal lebih banyak lagi warga Indonesia yang bersedia menjadi pendonor. "Menjadi donor mata toh tak bertentangan dengan ajaran semua agama," kata Abdul Manan meyakinkan.(ICH/Miko Toro dan Doni Indradi)