Sukses

Djarot, Si Penuntas Janji Jokowi-Ahok

Di sisa jabatannya menggantikan Jokowi-Ahok, yang tinggal 10 hari, Djarot ketar-ketir. Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012-2017, Djarot Saiful Hidayat harus berjuang sendirian. Sekuat tenaga, dia berusaha menuntaskan janji yang dibuat Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mereka ucapkan saat kampanye pada 2012.

Di sisa jabatannya menggantikan Jokowi-Ahok, yang tinggal 10 hari, Djarot ketar-ketir. Dia takut anak buahnya tertangkap karena korupsi. Ini bisa membuatnya malu.

"Jangan sampai 10 hari ini ada yang macam-macam dan kena (ketangkap). (Bisa) malu saya," ujar Djarot saat peluncuran e-Audit atau Sistem Informasi Pengawasan (Si Insan) dan whistleblowing system atau sistem pengaduan terpadu (Sipadu) di Balai Kota DKI Jakarta.

Djarot malu jika ada pejabat DKI yang dijadikan tersangka korupsi oleh KPK. Menurut dia, besaran APBD Jakarta harus diawasi dengan baik supaya tepat sasaran.

"Kalau gitu (sampai tersangka korupsi) kalian mempermalukan diri kalian sendiri, mempermalukan Pemprov, dan kalian mempermalukan saya," kata Djarot.

Namun di sisi lain, Djarot juga harus ngebut menuntaskan janji-janji yang dibuat Jokowi-Ahok. Apa saja?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Revitalisasi Kawasan Kota Tua

Revitalisasi Kota Tua ini sebenarnya merupakan gagasan Jokowi dan Ahok. Rencana ini baru dilaksanakan ketika Ahok menjabat sebagai gubernur. Namun, belum tuntas Ahok mewujudkannya, ia harus mendekam di penjara. Penuntasan revitalisasi pun harus dikerjakan Djarot sendirian.

"Proses ini tidak bisa dilepaskan dari pemikiran awal yang digagas sejak zaman Pak Jokowi, 2012-2013. Kemudian dikonkretkan oleh Pak Ahok sampai 2017 dan saya yang menutup saat ini," ucap Djarot di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis malam, 5 November 2017.

"Sekarang terdapat dua jembatan di kawasan ini, yakni Jembatan Budaya di Jalan Kali Besar dan Jembatan Informasi di Jalan Kali Besar Timur. Keduanya dibangun untuk memudahkan aktivitas warga," kata Djarot.

Kepada warga, dia meminta agar kedua jembatan tersebut terus dijaga supaya tetap tertib, bersih dari sampah-sampah, dan steril dari para pedagang. Dia mengingatkan agar jembatan itu tidak digunakan untuk kegiatan usaha.

"Jembatan ini harus menjadi contoh bagi jembatan lainnya. Jembatan ini harus terus dijaga karena warga membutuhkan jembatan yang layak, nyaman, bersih, dan aman," ujar Djarot.

Dia menuturkan, Jembatan Budaya dan Jembatan Informasi dapat menghubungkan Kali Besar dengan Museum Fatahillah sehingga pengunjung Kota Tua dapat mempersingkat perjalanan ke museum itu dengan menyeberangi jembatan tersebut.

"Revitalisasi Kali Besar dilaksanakan dengan melakukan pembersihan kali, kemudian disusul dengan pembangunan jalur pedestrian di sisi kiri dan kanan kali selebar 9 meter," tutur Djarot.

3 dari 4 halaman

2. Bangun 18 Puskesmas dan RSUD Tipe D

Kemarin, Djarot meresmikan 18 puskesmas dan dua RSUD Tipe D secara simbolis di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jalan Kerja Bakti, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Puskesmas merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi warga. Tak hanya mengobati tetapi juga pencegahan penyakit," ujarnya di lokasi seperti dikutip Berita Jakarta.

Menurut Djarot, ini adalah upayanya menujudkan janji Jokowi-Ahok.

"Saya hanya mewujudkan apa yang sudah dijanjikan Pak Jokowi dan Pak Ahok sejak 2012. Maka seluruh janji-janji itu yang terkait dalam visi dan misi harus dituntaskan," ujar Djarot.

Menurut Djarot, dengan semakin banyaknya puskesmas dan RSUD Tipe D, seharusnya tidak ada lagi warga yang kesulitan dalam layanan kesehatan. Khususnya dalam mendapatkan fasilitas rawat inap.

4 dari 4 halaman

3. Sistem e-Audit

Djarot Saiful Hidayat meresmikan peluncuran sistem audit dan pengaduan secara online. Sistem aplikasi pengawasan online ini bernama Sistem Informasi Pengawasan Si Insan (e-Audit) dan Sistem Pengaduan Terpadu - Sipadu (Whistleblowing System).

"Saya berharap, bahwa sistem ini mampu menjadi pelopor, menjadi contoh, dan menjadi mercusuar terhadap sistem pemerintah yang baik dari korupsi," ujar Djarot saat berpidato peluncuran sistem e-Audit di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, (5/10/2017).

Djarot berharap, sistem online ini bisa diteruskan dan lebih disempurnakan lagi oleh pemerintahan selanjutnya.

"Ya, kalau ini dipandang baik ya bisa diteruskan ya silakan diteruskan. Kalau belum sempurna silakan disempurnakan. Tapi perangkat sistem ini sudah kami siapkan. Inilah bentuk tanggung jawab kami, sebagai satu, antara Pak Jokowi, Ahok, dan saya," jelas Djarot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 17 Desember 2014.
    Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 17 Desember 2014.

    Djarot Saiful Hidayat

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

Video Terkini